LPPM Unisba Gelar Pelatihan Aplikasi E-Commerce untuk Pedagang Kaki Lima  

Minggu, 22 November 2020 – 20:18 WIB
Pelatihan Aplikasi E-Commerce untuk para pedagang kaki lima. Foto: dok Unisba

jpnn.com, BANDUNG - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM Unisba) memiliki komitmen untuk melakukan pemberdayaan masyarakat untuk membangkitkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat. Terlebih agar lebih maju mengikuti perkembangan era digital.

Untuk mewujudkan itu pelatihan aplikasi bisnis e-commerce kepada pedagang kaki lima sebagai pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) di Kota Bandung.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Rizieq Ditolak di Solo, Panglima TNI Peringatkan soal Arab Spring, Ada yang Panas karena Mayjen Dudung

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Unisba, Rabiatul Adwiyah menjelaskan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan aplikasi bisnis e-commerce ini dilakukan pada pedagang kaki lima di Kelurahan Tamansari.

Kegiatan ini sebagai pilot project untuk nantinya dikembangkan ke seluruh UMKM di Kota Bandung.

BACA JUGA: Rektor Unisba Ajak Perguruan Tinggi Kawal Peraturan Turunan UU Cipta Kerja

Penggunaan aplikasi bisnis e-commerce bagi pelaku UMKM memiliki manfaat yang sangat besar yakni meningkatkan penjualan (omzet) dan keuntungan.

“Aplikasi bisnis e-commerce merupakan bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang/jasa melalui internet. E-commerce juga meliputi aktivitas yang mendukung transaksi tersebut, seperti periklanan, pemasaran, dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. Dengan penggunaan aplikasi ini, UMKM menjadi lebih maju, mandiri dan modern,” kata Rabiatul yang juga dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unisba.

BACA JUGA: Unisba Rusak Saat Demo, Kapolrestabes: Massa Larinya ke Arah Kampus

Menurutnya, penggunaan aplikasi e-commerce bagi UMKM ini sesuai amanat UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan sejalan dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2016-2018.

Dalam UU itu disebutkan pemerintah daerah memfasilitasi pengembangan usaha dengan cara memberikan insentif bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mengembangkan teknologi.

Peran para pelaku UMKM memegang kunci untuk memulai atapun meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam menjalankan dan meningkatkan usaha pada era digital ini.

“UMKM Kota Bandung saat belum menunjukkan pemanfaatan teknologi infomasi yang merata pada tingkat dan jenis UMKM. Tapi prediksi jumlah pekerjaan yang didukung oleh e-commerce di Kota Bandung Tahun 2017-2022 mengalami kenaikan. Tahun 2017 sebesar 4 juta, 2020 sebesar 16 juta dan 2022 naik menjadi 26 juta pekerja yang terhubung ekosistem bisnis e-commerce,” terangnya.

Pada 2022, kata Rabiatul, pertumbuhan pasar e-commerce Kota Bandung bisa merangkul sekitar 26 juta pekerja atau 20 persen angkatan kerja Indonesia.

Lapangan kerja baru ini meliputi lapangan kerja baru yang muncul untuk mendukung kegiatan e- commerce seperti posisi pemrograman atau logistik di perusahaan e-tailing dan pekerjaan yang sudah ada tetapi diperbarui oleh perkembangan e-commerce, seperti pengelola UMKM yang berpindah dari bisnis offline ke online.

“Dengan demikian ini adalah peluang dan keharusan bagi perguruan tinggi mendorong pemerintah untuk mulai sekarang secara masif agar para pelaku UMKM sudah menggunakan aplikasi tersebut,” ujarnya.

Rabiatul menjelaskan pemilihan pedagang kaki lima di kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan itu karena memiliki permasalahan mitra yang harus dipecahkan melalui pendekatan digitalisai.

Permasalahan mitra tersebut, (1) mata pencaharian penduduk yang didominasi oleh pedagang kaki lima dengan tingkat pendidikan yang rendah, (2) keterampilan untuk memasarkan produk secara online menggunakan aplikasi e-commerce masih rendah (3) pedagang kaki lima yang belum sadar akan pentingnya manfaat penggunaan aplikasi e-commerce untuk meningkatkan omzet penjualan serta taraf hidup dan kesejahteraan ekonomi dam (4) minimnya sosialisasi dan sharing knowledge mengenai pemanfaatan aplikasi e-commerce.

“Oleh karena itu, hadirnya kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dengan membawa solusi nyata, melalui pelatihan pemanfaatan internet untuk meningkatkan omzet penjualan yang berbasis aplikasi e-commerce. LPPM Unisba juga menjalin kerja sama dengan Dinas UMKM dan Kementerian UMKM, untuk membangun UMKM berbasis teknologi digital dan berbasis aplikasi e-commerce,” ujarnya.

Adapun anggota tim kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yakni Asni Mustika Rani dan Allya Rossalyn dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan juga melibatkan beberapa mahasiswa.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tim mendatangkan narasumber sekaligus pelatih untuk memberikan materi mengenai sosialisasi dan pembuatan aplikasi e-commerce untuk peningkatan omzet penjualan pada pedagang kaki lima, yakni Rici Solihin, pemilik (owner) produk PAPRICI yang menjual produk-produk pertanian. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler