LPS Minta Perbankan Terapkan Transparansi Produk Kepada Nasabah

Selasa, 12 April 2022 – 20:48 WIB
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa pada acara Silaturahmi LPS dan Perbankan bertema Tantangan Perekonomian Global dan Ketahanan Perbankan Indonesia di Tahun 2022. Foto: Wenti Ayu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menekankan pentingnya transparansi perbankan kepada nasabah.

Menurutnya, transparasi sangat penting, terutama saat menawarkan produk simpanan, khususnya apabila tingkat bunga simpanan melebihi Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) LPS.

BACA JUGA: Manjakan Nasabah, Bhinneka Life Luncurkan Aplikasi Digital BFLASH

Berdasarkan regulasi, setiap bank diwajibkan untuk menempatkan bukti kepesertaan program penjaminan LPS, pengumuman tingkat bunga penjaminan yang dianggap wajar dan maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS.

"Bank juga harus mencantumkan pernyataan bahwa bank merupakan peserta penjaminan LPS dalam setiap penawaran atau promosi produk simpanan," ujar Purbaya di acara Silaturahmi LPS dan Perbankan bertema "Tantangan Perekonomian Global dan Ketahanan Perbankan Indonesia di Tahun 2022",Selasa (12/4).

BACA JUGA: Tabungan BTN Bisnis, Permudah Transaksi Bagi Para Pelaku Usaha

Selanjutnya, dia juga mengapresiasi kepatuhan bank terhadap ketentuan LPS terkait program penjaminan LPS.

"Survei kami dalam dua tahun terakhir menunjukkan bahwa Perbankan sudah berupaya dengan sangat baik. Kami sangat berterima kasih karena tingkat kepatuhan terus membaik," katanya.

BACA JUGA: Perluas Pengembangan Virtual ATM, BTN Bersinergi dengan Jalin

Pada 2020 hasil survei tingkat kepatuhan mencapai 87 persen dan meningkat menjadi 89 persen pada 2021.

Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih mengapresiasi perbankan atas kontribusi dan kepatuhannya dalam membayar premi kepada LPS sebagai pelaksana amanat undang-undang LPS nomor 24 Tahun 2004.

“Melalui silaturahmi ini semoga dapat mempererat hubungan antar para stakeholders di industri perbankan yang sedianya ke depan perlu dilakukan secara rutin," ujar Lana.

Selain itu, dia juga mensosialisasikan penerapan Single Customer View (SCV) untuk lebih mendukung pelaksanaan tugas LPS, dalam menjamin simpanan nasabah dan pelaksanaan resolusi bank di Indonesia.

“Keberhasilan implementasi PLPS SCV merupakan ikhtiar LPS untuk memberikan kepastian dan menjaga kepercayaan nasabah penyimpan dalam memelihara stabilitas sistem perbankan," tutupnya. (mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BI Punya Prediksi Sendiri soal Suku Bunga Acuan The Fed, Lebih Ngeri


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler