jpnn.com, JAKARTA - Uji publik LRT dihelat sejak, Selasa (11/6) sampai 21 Juni mendatang. Rekomendasi teknis, keselamatan, dan sarana serta prasarana telah pula didapatkan dari Kementerian Perhubungan.
Praktis, proyek Lintas Rel Terpadu Jakarta (LRT Jakarta) tinggal menunggu izin operasi dari Gubernur Jakarta Anies Baswedan. “Komersial kan butuh apa? Satu tarif, oke itu sudah. Kedua izin operasi, kapan sih boleh menarik tiket, menarik tarif, sekarang itu yang lagi diproses,” ungkap Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono di Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, kemarin.
BACA JUGA: Nilai UN SD 2019 Wilayah DKI Jakarta, Terbanyak 215.00 â 220.00
Ada 32 ribu orang yang telah mendaftar untuk ikut menjajal moda transportasi baru tersebut selama masa uji coba publik. Per hari sekitar 5 ribu penumpang.
Sebelum Jakarta, Palembang terlebih dahulu mengoperasikan LRT. Berbarengan dengan Asian Games 2018. LRT Jakarta melintasi lima stasiun. Dengan total panjang lintasan 5,8 kilometer. Kelak jika sudah beroperasi resmi, kata Allan, LRT Jakarta ditargetkan bisa mengangkut 14 ribu penumpang per hari.
BACA JUGA: Timnas Dibayangi Kutukan Tak Pernah Menang di Amman
Sementara itu, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia Aditya Dwi Laksana meminta Pemprov Jakarta untuk memikirkan integrasi LRT Jakarta dengan Transjakarta dan angkutan kota (angkot) lain. Pasalnya, panjang lintasan 5,8 kilometer dengan rute Kelapa Gading-Velodrome tidak akan efektif melayani warga Jakarta menuju tempat kerja mereka.
Selain itu, sambung Aditya, pihak LRT Jakarta sebaiknya bekerja sama dengan mal-mal di kawasan Kelapa Gading. Pasalnya, penempatan LRT bukan hanya untuk transportasi. Tapi, juga untuk menggerakkan perekonomian di sana. “Itu yang harus dioptimalisasi,” terangnya. (dom/c6/ttg/jpc)
BACA JUGA: 71 Ribu Pendatang Baru Masuk Jakarta, Gubernur Anies Cuma Bilang Begini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kualitas Udara Jakarta Tetap yang Terburuk di Dunia Meski Ditinggal Mudik Warganya
Redaktur & Reporter : Adil