jpnn.com - JAKARTA – Proses rekrutmen pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dimulai. Di luar prediksi, program yang ditujukan untuk percepatan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan di Indonesia tersebut ternyata cukup diminati oleh masyarakat.
"Sejauh ini, peminatnya luar biasa besar. Ada 266.929 orang yang mendaftar secara online. Pendaftaran online menunjukkan bahwa proses rekrutmen ini terbuka dan transparan," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (6/8)
BACA JUGA: Aktivis: Beruntung Sekali Ada Isu Haris dan Fredi Budiman
Dengan sistem semacam ini, lanjut dia, pemerintah menjamin proses rekrutmen bisa transparan dan profesional. Dua hal itu menjamin lahirnya pendamping PKH yang mumpuni.
Menurut Khofifah, Pendamping dan Operator PKH merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan PKH dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga yang sangat miskin menjadi keluarga yang sejahtera dan produktif.
BACA JUGA: Empat Poin Hasil Rakor SDM Pariwisata
Tantangan terbesar untuk pendamping saat ini memastikan seluruh penerima PKH dapat mengakses PBI-JKN, KIP, Rastra dan menerima bantuan sosial secara non tunai melalui tabungan. Pendamping juga akan diberdayakan sebagai agen pengelola E-Warung KUBE-PKH.
"Tahun ini juga terdapat komponen baru yang harus didampingi yaitu Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia dari keluarga PKH. Oleh karena itu, ia berharap proses seleksi yang ketat akan menghasilkan SDM yang mumpuni dalam melaksanakan tugasnya," kata Menteri yang juga Ketua Muslimat NU tersebut.
BACA JUGA: Ketahuilah, Bosnya Fredi Budiman Juga Tunggu Didor
Seleksi SDM PKH yang terdiri dari Pendamping dan Operator PKH dilaksanakan pada hari ini secara serentak di 34 provinsi dengan lokasi tes sebanyak 71 titik. Khusus untuk Provinsi Papua, Papua Barat dan Maluku Utara sebanyak 12 titik lokasi tes dilaksanakan pada 10 Agustus 2016, karena kondisi lokasi. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kombes Martinus: Hati-hati Jika Ingin Sebarkan Informasi yang Kritik Polri
Redaktur : Tim Redaksi