Luar Biasa, Bayi Lucu Ini Lahir dari Rahim Transplantasi

Senin, 04 Desember 2017 – 07:28 WIB
Bayi yang belum diketahui namanya ini lahir dari rahim hasil transplantasi di Texas, Amerika Serikat. Foto: AP

jpnn.com, TEXAS - Para dokter yang melakukan transplantasi rahim di Baylor University Medical Center, Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS), bersukacita. Salah seorang pasiennya berhasil hamil dan melahirkan bayi laki-laki yang sehat bulan lalu.

Itu bayi pertama di AS yang lahir dari rahim hasil transplantasi. Pihak keluarga menolak memberitahukan nama si ibu dan tanggal kelahiran si bayi untuk menjaga privasi.

BACA JUGA: AS Beri Label Diktator, Tiongkok Malah Jadi Donor

’’Ini adalah transplantasi yang berbeda dan jauh lebih sulit,’’ ujar Giuliano Testa, pemimpin transplantasi rahim di Baylor Annette C. and Harold C. Simmons Transplant Institute.

Rencananya, hari ini Senin (4/12), pihak rumah sakit menggelar konferensi pers untuk menjelaskan lebih detail tentang keberhasilan tersebut.

BACA JUGA: Dengan Bangga, Kim Jong-un Deklarasikan Korut Negara Nuklir

Berdasar laporan The New York Times, ibu si bayi tidak memiliki rahim sejak lahir. Dia baru menerima transplantasi tahun lalu. Proses transplantasi membutuhkan waktu sekitar 10 jam. Masing-masing 5 jam operasi pada pendonor dan penerima rahim.

Testa mengungkapkan, awalnya dirinya tidak yakin transplantasi itu bakal berhasil karena kondisi penerima donor. Tidak disebutkan dengan pasti apa yang membuatnya pesimistis.

BACA JUGA: Patung Jugun Ianfu Berdiri di San Francisco, Jepang Sewot

Pendonor yang memberikan rahim untuk ibu si bayi adalah Taylor Siler. Perempuan 36 tahun itu suster di Dallas dan tidak memiliki hubungan darah dengan ibu si bayi.

Sejak 2014, sudah ada empat bayi yang lahir dari transplantasi rahim. Tetapi, seluruhnya berada di Swedia. Tepatnya di Sahlgrenska University Hospital, Gothenburg.

Mayoritas operasi yang dilakukan di Swedia berasal dari pendonor hidup yang masih memiliki hubungan darah dengan si penerima. Entah itu saudara perempuan atau ibu si penerima donor.

Keberhasilan transplantasi di Baylor University Medical Center tidak terlepas dari campur tangan Dr Liza Johannesson. Dia merupakan salah seorang anggota tim dokter bedah untuk transplantasi rahim di Sahlgrenska University Hospital.

’’Saya telah melihat dan membantu banyak proses kelahiran. Tetapi, yang ini sangat spesial,’’ ujar Johannesson.

Baylor University Medical Center menargetkan melakukan transplantasi rahim kepada sepuluh orang. Hingga ini, mereka telah melakukan itu kepada delapan orang perempuan.

Empat orang di antara mereka gagal dan rahimnya harus diangkat. Satu orang yang lain kini hamil dan dua lainnya dalam proses agar bisa segera hamil.

Rahim yang ditransplantasi oleh tim Baylor berasal dari orang yang masih hidup dan juga jenazah yang baru meninggal.

Rahim yang ditransplantasikan hanya berlaku sementara hingga si penerima organ hamil satu atau dua kali. Setelah itu, rahim tersebut akan diangkat agar penerima transplantasi tidak minum obat penekan sistem imun terus-terusan. Kantor berita AP menyebutkan, saat ini di seluruh dunia baru ada 16 transplantasi rahim.

Testa mengungkapkan, sebagian besar biayanya transplantasi rahim yang mereka lakukan saat ini berasal dari dana penelitian. Jika menggunakan biaya pribadi, jatuhnya bakal luar biasa mahal, mencapai ratusan ribu dolar AS.

Belum tentu asuransi mau membayar operasi semacam itu. Padahal, operasi transplantasi rahim tersebut sangat dibutuhkan. Sebab, banyak perempuan yang memiliki masalah dengan organ tersebut.

Di AS saja terdapat sekitar 50 ribu perempuan yang bisa menjadi kandidat transplantasi rahim. Rata-rata mereka lahir tidak memiliki rahim. Rahim mereka harus diangkat karena sakit maupun kanker. (AP/The New York Times/sha/c4/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut Masuk Daftar Negara Sponsor Terorisme


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler