Luar biasa, Volume Ekspor Dari Sulut Terus Meningkat di Masa COVID-19

Kamis, 08 Oktober 2020 – 15:29 WIB
Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Foto: dok jpnn

jpnn.com, MANADO - Sulawesi Utara membuktikan pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang untuk bangkit.

Terbukti, ekspor komoditas langsung dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara ke Bandara Narita, Jepang terus berlanjut.

BACA JUGA: Olly Akui Pemuda Muhammadiyah Berjasa Menjaga Kerukunan di Sulut

Bahkan, Volume ekspornya juga semakin besar dan jenisnya variatif.

Selain komoditas dari Sulut, ada juga barang-barang dari Ambon seberat 3 ton, dan barang-barang dari Makassar, Sulawesi Selatan seberat 800 kg.

BACA JUGA: Olly-Steven Siap Mematuhi Protokol Kesehatan Selama Kampanye Pilgub Sulut

“Jadi, tak hanya produk dari Sulut, bahkan daerah lain di Indonesia Timur juga difasilitasi. Artinya, Sulut benar-benar sudah bisa membuktikan menjadi hub (pusat) di Indonesia Timur,” ujar Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang sedang cuti kampanye Pemilihan Gubernur Sulut 2020, dalam keterangannya Kamis (8/10)

Sekadar diketahui, komoditas yang diekspor antara lain, gula batu dan rempah jenis bawang merah.

BACA JUGA: Kemenag Dukung Peningkatan Status Embarkasi Sulut

Untuk hasil perikanan, ada ikan tuna dari pesisir Tahuna yang mulai ikut berpartisipasi, dengan berat kotor 480 kilogram.

“Saya dapat kabar produk ikan tuna dari Sangihe sudah ikut masuk penerbangan ketiga. Nah ini menggembirakan sekali. Artinya semakin terbuka peluang menambah volume ekspor produk perikanan,” ucapnya.

Ekspor komoditas itu dilakukan melalui penerbangan langsung atau direct call memakai maskapai penerbangan Garuda Indonesia A 330-200.

Terhitung sudah tiga kali barang-barang hasil pertanian dan perikanan Sulut dan daerah lainnya di kawasan Indonesia Timur diekspor ke Jepang.

“Ini yang ketiga kali sejak diluncurkan oleh Pak Gubernur. Kami terus menggalakkan para nelayan dan petani untuk memanfaatkan jalur ekspor ini,” ujar Kadis Perikanan dan Kelautan Sulut, Tineke Adam, usai mengikuti proses pengiriman langsung di Bandara Sam Ratulang, Rabu (7/10) kemarin.

Ekspor perdana ke Jepang dilepas oleh Olly pada 23 September 2020, bertepatan dengan HUT ke-56 Sulut.

Saat itu komoditas yang diekspor meliputi hasil perikanan senilai USD 66.000, ditambah 4,5 ton ikan dari Ambon, Maluku serta 100 kg sampel komoditas pertanian Sulut berupa nanas, bawang merah, pala dan komoditi lain.

Ekspor kedua dilepas pada 30 September 2020 dengan jumlah yang bertambah. Meliputi komoditas ikan tuna, ikan nila, lobster dengan total 6.1 ton serta sampel pertanian 90 kg.

Untuk tahap ketiga, angkanya bertambah menjadi lebih dari 9,1 ton.(gir/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler