Luas Lahan Pertanian Produktif Bertambah di Era Amran

Kamis, 19 Oktober 2017 – 15:57 WIB
Mentan Amran Sulaiman panen jagung. Ilustrasi Foto: Humas Kementan

jpnn.com, PONTIANAK - Salah satu tantangan terbesar Indonesia saat ini yaitu memenuhi kebutuhan pangan, mengingat jumlah penduduk yang telah mencapai lebih dari 250 juta, bakal terus bertambah.

Karena itu, menurut Wakil Ketua Komisi IV Daniel Djohan, tak ada cara lain. Pemerintah harus segera mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan bangsa.

BACA JUGA: Kalbar Siap Deklarasikan Jadi Lumbung Pangan Dunia

“Jadi tidak boleh tergantung pada negara tetangga untuk kebutuhan pangan," ujar Daniel pada puncak peringatan Hari Pangan se-Dunia ke-37 yang dipusatkan di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (19/10).

Menurut Daniel, mewujudkan kedaulatan pangan merupakan tantangan terbesar, karena ada sejumlah tahapan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Antara lain, persoalan ketersediaan lahan dan produksi.

BACA JUGA: Mentan Buka Hari Pangan se-Dunia di Pontianak

“Tantangannya, lahan produktif semakin berkurang. Terjadi alih fungi, perubahan iklim, hama dan lain-lain. Tapi untuk pertama kalinya boleh bangga dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mampu mewujudkan penambahan lahan produktif. Sebelumnya lahan terus berkurang," ucapnya.

Selain ketersediaan lahan, kesejahteraan petani kata Amran, juga menjadi tantangan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Caranya, pemerintah penting memperbaiki tataniaga hasil pertanian.

BACA JUGA: Demi Swasembada Pangan, Kementan Fokus Lahan Rawa

"Jangan petani bekerja keras, yang untung besar bukan petani. Jadi penting tataniaga hasil pangan diperbaiki agar keuntungan besar jatuh untuk petani," katanya.

Cara lain, pemerintah kata politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa tersebut juga penting memperkuat hilir pangan. Dengan demikian petani tak lagi sekadar memproduksi tapi juga menjadi bagian dari penjual.

"Saya kira langkah ini juga jadi menambah nilai pada petani. Dengan demikian kesejahteraan bisa meningkat. Karena petani bukan objek, apalagi diekspolitasi untuk mengejar target produksi. Tapi merupakan subjek yang harus hidup sejahtera," pungkas Djohan.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Produksi Melimpah, Kementan Percepatan Ekspor Bawang Merah


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler