Luas Tambah Tanam Padi Sumsel Diyakini Capai 200.000 Hektare Selama Musim Kemarau

Kamis, 05 September 2019 – 23:31 WIB
Direktur Alsintan Andi Nur Alam Syah selaku Penanggung Jawab Program Seasi Sumsel saat melakukan tanam padi seluas 3.350 hektare di Desa Karang Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Kamis (5/9). Foto: Kementan

jpnn.com, MUSI BANYUASIN - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) serta TNI menjamin musim kemarau yang berlangsung hingga Oktober tahun ini tak mengganggu penanaman padi.

Pasalnya, optimalisasi lahan rawa melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dan percepatan luas tambah tanam (LTT) terus digenjot.

BACA JUGA: Kementan Perkuat Regulasi HPT Mendukung Akselerasi Peningkatan Produktivitas Pakan Ternak

Hal ini disampaikan Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Andi Nur Alam Syah selaku Penanggung Jawab Program Seasi Sumsel saat melakukan tanam padi seluas 3.350 hektare di Desa Karang Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kamis (5/9).

Andi Nur Alam menuturkan, target LTT di Sumatera Selatan sebesar 200.000 hektare. Percepatan LTT di Kabupaten Muba hingga Oktober mendatang sebagai salah satu upaya mengejar target tersebut.

BACA JUGA: Kementan Ekspor Serabut Kelapa Banyuwangi ke Tiongkok

Langkah yang dilakukan yakni menambah bantuan alsintan seperti exavator dan traktor roda empat kemudian dikerahkan bekerja optimal hingga 16 jam per hari. Percepatan LTT juga digenjot dengan menggunakan drone tanam atau tebar benih.

"Artinya tebar benih tak lagi manual sehingga secara waktu dan biaya menjadi lebih efisien. Semua tim bersinergi langsung kawal proses olah lahan dan tanam, sehingga indeks tanam juga menjadi dua sampai tiga kali setahun," tuturnya.

BACA JUGA: Kementan - Kodam Siliwangi Bersinergi Mengatasi Dampak Kemarau di Sektor Pertanian

BACA JUGA: Kementan Ekspor Serabut Kelapa Banyuwangi ke Tiongkok

Selain itu, Kementan juga menyalurkan program bantuan percepatan tanam untuk skala minimum 100 hektare. Yakni membantu Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pompa, BBM untuk traktor, biaya operator traktor dan operasional gerakan.

"Semua kabupaten di Sumatera Selatan kami percepat tanam dan luasnya. Jadi tidak hanya di Kabupaten Muba. Dengan target luas tambah tanam 200.000 hektare musim kemarau ini, jika produktivitas padi 5 ton per hektare, artinya didapat produksi padi sebanyak 1 juta ton,” beber dia.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Antoni Alam mengaku optimistis target itu dicapai. Upaya yang tengah dilakukan, selain melalui program Serasi, untuk percepatan tanam juga dari luas tambah tanam.

"Apalagi Sumatera Selatan beberapa hari lalu sudah turun hujan hingga 3 hari berturut di beberapa kabupaten. Kami segera persiapkan bantuan benih dari Ditjen Tanaman Pangan Kementan," ujarnya.

Kedua, kata Antoni, pihaknya kerja keras mengejar realisasi program Serasi agar Oktober nanti dapat tertanam padi semua. Adapun Program Serasi menyebar di Kabupaten Banyuasin, Muba, OKi, Muara Enim dan Pali.

"Tapi sekarang sudah mulai ada yang tanam. Yang tanam sekarang akan dukung produksi 2019. Jadi kekurangan luas tanam kita kejar hingga Oktober," ujarnya. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Galakkan Pestisida Hayati Ramah Lingkungan


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler