Lubang Bekas tambang di Samarinda Akan Disulap Jadi Areal Agrowisata

Minggu, 02 Februari 2020 – 20:11 WIB
Kunjungan Wamen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong melakukan kunjungan terhadap lubang bekas tambang masyarakat di area Makroman, Samarinda, pada Sabtu (1/2). Foto: Humas KLHK

jpnn.com, SAMARINDA - Wamen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong meminta para pihak untuk saling bantu menyulap lubang bekas tambang masyarakat di area makroman, Samarinda, menjadi areal agrowisata.

Menurut dia, cara pembenahan lubang bekas tambang di lokasi tersebut akan dijadikan contoh untuk membenahi lubang-lubang bekas tambang lainnya yang banyak terdapat di Pulau Kalimantan.

BACA JUGA: Wamen LHK: Informasi Ilmiah Sangat Strategis Mendukung Kebijakan

Selain itu, perusahaan tambang pemilik konsesi harus bertanggung jawab terhadap pemulihan areal tambangnya. Proses tersebut akan dibantu oleh pemerintah daerah dengan bantuan dari pemerintah pusat. Alue pun menyebutkan perlu keterlibatan TNI dan Polri untuk mempercepat proses pemulihan tersebut.

Lubang bekas tambang yang terletak tepat di depan markas Batalyon Zeni Tempur 17/Ananta Dharma atau Yonzipur 17/AD rencananya akan ditata menjadi obyek wisata dan direhabilitasi dengan menanam pohon jenis Tengkawang yang dapat dimanfaatkan buahnya sebagai bahan baku minyak Tengkawang.

BACA JUGA: Agrowisata di Berastagi Harus Digarap Serius, Jangan Hanya Danau Toba

"Nanti lubang-lubang bekas tambang akan dipulihkan salah satunya menjadi areal wisata atau direhabilitasi dengan jenis-jenis pohon yang produktif manfaatnya bagi masyarakat. Diharapkan lingkungan akan pulih serta masyarakat akan sejahtera karena terbukanya lapangan kerja baru,” kata Alue saat kunjungan terhadap lubang bekas tambang masyarakat di area Makroman, Samarinda, pada Sabtu (1/2). 

Dia juga meminta pemerintah daerah untuk bekerja sama dengan pihak perusahaan untuk dapat memfasilitasi peningkatan kapasitas masyarakat di lokasi lubang bekas tambang yang telah dipulihkan. Tanpa peningkatan kapasitas masyarakat tersebut, hasil pemulihan lahan bekas tambang tidak akan maksimal mensejahterakan masyarakat, atau malah akan terbengkalai.

BACA JUGA: Kementan Dorong Kabupaten Kerinci Kembangkan Agrowisata Kopi

Alue merasa optimistis model pembenahan ini akan berhasil. Hal ini didukung juga karena Provinsi Kalimantan Timur akan menjadi lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru, sehingga segala kerusakan lingkungan yang ada di Kalimantan Timur harus segera dibenahi dan dijadikan contoh pembenahan untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler