jpnn.com, MUBA - Pasangan calon (Paslon) Bupati Musi Banyuasin (Muba) Lucianty makin mendominasi jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang hanya tingga satu bulan lagi.
Pengamat politik Sumsel Muhammad Haekal Al-Haffafah mengungkapkan bahwa keberhasilan Lucianty dalam menarik perhatian masyarakat tidak hanya didorong oleh aktivitas kampanyenya, tetapi juga oleh program-programnya yang dianggap relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat Muba.
BACA JUGA: Cara Jitu Lucianty Mengentaskan Masyarakat Muba dari Kemiskinan
"Lucianty menunjukan program yang konkret dan jelas, terutama dalam pengembangan ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM dan pengelolaan sumber daya lokal," ungkap Haekal, Senin (21/10/2024).
"Kemampuan manajerialnya yang kuat sebagai seorang pebisnis sukses juga menjadi nilai tambah yang membuat masyarakat lebih percaya kepadanya," sambung Haekal.
BACA JUGA: Pengamat Nilai Pencalonan Lucianty Membawa Sentuhan Kepemimpinan Baru di Muba
Lucianty mendapatkan sentimen positif dari berbagai lapisan masyarakat karena menawarkan solusi yang komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan Muba.
Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha yang sukses dan disegani, Lucianty memiliki pengalaman yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inovasi, dukungan modal bagi petani dan nelayan, serta strategi UMKM yang nyata.
BACA JUGA: Jadi Cakada Terkaya di Sumsel, Lucianty Sudah Tuntas dengan Dirinya & Siap Memajukan Muba
Sebaliknya, Haekal menilai pesaingnya, Toha Tohet masih menghadapi tantangan besar dalam menarik kepercayaan publik.
"Kapasitas kepemimpinan Toha masih dipertanyakan. Selain itu, rekam jejak dan latar belakang pendidikannya tidak memberikan keyakinan yang kuat bahwa ia mampu mengelola Muba dengan baik," ujar Haekal.
Menurut Haekal, masyarakat Muba menginginkan pemimpin yang berintegritas dan memiliki visi jelas.
"Lucianty berada di posisi yang lebih menguntungkan karena ia berhasil menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti pemberdayaan ekonomi dan kemiskinan, " kata Haekal.
Sementara Toha-Rohman yang diduga menggunakan cara-cara instan untuk mendulang dukungan, dinilai kurang mampu menghadirkan program yang konkret.
Bahkan dalam beberapa waktu ke belakang, sentimen negatif terhadap Toha juga diungkapkan oleh pengamat Bagindo Togar setelah Bawaslu Muba menerima tiga laporan atas dugaan kampanye negatif dan money politic yang diduga dilakukan oleh paslon nomor urut 2 di Pilkada Muba tersebut.
"Faktor ini bermuara dengan rendahnya dukungan elektoral serta rendahnya tingkat elektabilitas, sehingga tak ragu menabrak aturan," ungkap Bagindo.
Menurut Bagindo, jika Toha terbukti melakukan pelanggaran bisa berujung pada pembatalan pasangan calon.
Oleh sebab itu, Bagindo menilai sisa satu bulan jelang pemilihan, posisi Lucianty akan makin sulit dikejar oleh Toha jika pihaknya tidak melakukan evaluasi dan perbaikan dari cara dan gaya berkampanye.
Masyarakat, lanjut Bagindo makin cerdas memilih dan tahu mana yang terbaik.
"Kalau posisi ini bertahan sampai akhir, Lucianty bisa dipastikan menjadi pilihan utama masyarakat. Sebab kampanye negatif (Toha) makin memperkuat keraguan masyarakat akan kemampuannya dan kapasitasnya dalam memimpin," tutup Bagindo. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Cuci Hati