jpnn.com, MUBA - Calon Bupati Musi Banyuasin (Muba) Lucianty merupakan perempuan pertama yang siap membawa perubahan nyata bagi daerahnya.
Keikutsertaannya dalam Pilkada Muba 2024 sebagai calon Bupati nomor urut 1 tak hanya menciptakan sejarah baru bagi keterwakilan perempuan di ranah politik, tetapi juga menandai hadirnya sentuhan kepemimpinan yang berbeda membawa keseimbangan antara ketegasan, kelembutan, dan komitmen untuk kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA: Jadi Cakada Terkaya di Sumsel, Lucianty Sudah Tuntas dengan Dirinya & Siap Memajukan Muba
Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya M. Haekal Al-Haffafah menuturkan, keterlibatan perempuan dalam dunia politik sangat penting untuk menciptakan perspektif yang lebih holistik dalam pengambilan keputusan, terutama dalam sektor yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
"Sebagai perempuan, Lucianty memiliki naluri yang lebih empatik dan mampu memahami kebutuhan masyarakat dengan cara yang berbeda. Kepemimpinannya akan sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat Muba, terutama kelompok-kelompok yang selama ini terpinggirkan," tutur Haekal, Rabu (9/10).
BACA JUGA: Terungkap Lagi Masalah Baru, Banyak Formasi PPPK 2024 Bakal Mubazir
Lucianty, yang juga mantan Ketua TP PKK Muba periode 2010-2015 memiliki rekam jejak dalam membina masyarakat dan menggerakkan program-program sosial.
Dari pengalamannya, ia sangat memahami peran penting keluarga dan komunitas dalam memajukan suatu daerah.
BACA JUGA: Cakada Terkaya di Sumsel, Lucianty Janji Hibahkan Seluruh Gaji jika Terpilih jadi Bupati Muba
Kepemimpinan perempuan sering kali dilihat sebagai lebih inklusif, mendengarkan suara-suara yang mungkin terlewat dalam sistem yang didominasi oleh laki-laki.
“Ketika perempuan terjun ke dunia politik, terutama sebagai pemimpin daerah, mereka membawa perspektif yang berbeda, lebih fokus pada isu-isu sosial yang langsung berdampak pada masyarakat, seperti pendidikan anak, kesehatan ibu dan anak, hingga pemberdayaan ekonomi rumah tangga,” ujar Haekal.
Sentuhan kepemimpinan Lucianty yang menggabungkan empati dan ketegasan diharapkan dapat menjadi angin segar dalam mempercepat pembangunan di Muba, khususnya bagi kaum perempuan dan anak-anak.
Terlebih, di wilayah yang selama ini didominasi oleh laki-laki dalam kepemimpinan, Lucianty menjadi simbol keberanian dan pembuktian bahwa perempuan bisa tampil sebagai pemimpin yang kompeten.
"Pilkada Muba 2024 bukan hanya kontestasi politik, tetapi juga ajang bagi perempuan untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin dan berinovasi, " kata Haekal.
Oleh sebab itu lanjut Haekal, keterwakilan perempuan di politik, terutama di Muba, sangat diperlukan untuk menciptakan keseimbangan dalam perspektif kebijakan dan program-program daerah.
"Lucianty bisa menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan lain di Muba bahwa mereka memiliki tempat dan peran penting dalam politik. Tidak hanya sebagai pendukung, tetapi juga sebagai pembuat keputusan," beberapa Haekal.
Sebagai calon Bupati perempuan pertama di Muba, Lucianty tak hanya membawa pengalaman sebagai pebisnis sukses, tetapi juga tekad untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
“Lucianty membawa filosofi seorang ibu ke dalam politik – memperlakukan daerahnya seperti keluarganya sendiri, memberikan yang terbaik untuk pertumbuhan dan kesejahteraan bersama,” tutup Haekal. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Cuci Hati