Ludesc Dapat Dukungan AMANAH Kembangkan Teknologi AI untuk Deteksi Penyakit Paru-Paru

Rabu, 07 Agustus 2024 – 06:58 WIB
AMANAH mengadakan Aceh Digital Innovation and Creativity Techfest (ADICT) bersama anak muda setempat. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, BANDA ACEH - Perusahaan rintisan (startup), Ludesc memenangkan Aceh Digital Innovation and Creativity Techfest (ADICT). Ajang buatan Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) bersama Markas Aceh itu berhasil menguatkan konsep bisnis dari sepuluh startup lokal.

“Kegiatan ini sangat luar biasa. Apalagi, ini bagian dari teknologi di Aceh yang tidak begitu didukung. Tetapi, dengan adanya AMANAH dan kegiatan ADICT ini, anak muda Aceh bisa terus berkembang dengan teknologinya,” kata Founder Ludesc, Cut Nanda Nurbadriani, Selasa (6/8).

BACA JUGA: AMANAH Ajak Generasi Muda Bersihkan Pantai Ladong Aceh Besar

Ludesc mengungguli peserta lainnya setelah mendapatkan nilai tertinggi pada tahap Final Demo Day di Plasa Telkom, Kota Banda Aceh. Sementara itu, untuk posisi runner-up diraih startup bernama Datahara lalu disusul oleh Pandu Cerdas di posisi ketiga.

Penilaian pada ajang tersebut berdasarkan presentasi satu per satu peserta secara bergiliran. Di hadapan para juri, Cut menjelaskan, Ludesc menyediakan layanan sistem digital yang bekerja dengan cara self screening untuk mendeteksi penyakit paru-paru.

BACA JUGA: PT Atomy Indonesia Berdonasi Rp 100 Juta untuk Yayasan Mizan Amanah

Sistem tersebut dilengkapi dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang membuat hasilnya lebih cepat, mudah dan murah. “Dengan basis AI dan telemedicine jadi dengan mudah kita bisa mendeteksi kesehatan paru-paru kita sendiri,” katanya.

Selain startup yang masuk tiga besar, ada tujuh startup dari berbagai daerah di Aceh yang lolos seleksi hingga tahap terakhir. Mereka adalah Mugee, e-tikbroh.yak, Algae ID, Puleh, Portal Data & e-Budgeting Wisata Sabang, Virtual House, Biocircular.

BACA JUGA: Kompetisi AMANAH Jadi Titik Awal Pengembangan Fotografi di Aceh

Sebelumnya, mereka telah mengikuti sesi mentoring secara tatap muka, pada 20-21 Juli 2024 lalu. Pendampingan untuk masing-masing peserta terus berlanjut secara virtual setelah kegiatan tersebut hingga mendekati final demo day.

“Seiring dengan kegiatan yang diperbanyak oleh AMANAH itu akan bisa membentuk pengalaman yang lebih banyak kepada para startup founder,” ujar salah seorang juri, Qurratu Aini mengapresiasi kontribusi AMANAH untuk mengembangkan startup-startup lokal.

Selain Ratu, ada dua mentor lainnya yang mendampingi para peserta yakni Muammar Khadafi dan Suhil Alfata. Melalui proses pendampingan itu, para mentor berfokus menguatkan konsep produk dan pemasaran dari masing-masing startup.

“Jadi, dari seluruh peserta kira-kira 80 persen (dari total peserta) mereka bisa mengaplikasikan masukan dari juri (saat mentoring) di hari yang sebelumnya,” tuturnya menyimpulkan.

Setelah rangkaian ADICT, startup yang menang akan mendapatkan dukungan dari AMANAH untuk mengembangkan bisnisnya ke depan. Dengan demikian, startup-startup lokal diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parfum Asal Aceh Binaan AMANAH Siap Dipamerkan di Muffest 2024


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler