Luhut Binsar Menangkap Sinyal Buruk, Wilayah PPKM Jawa Bali Wajib Hati-Hati

Senin, 15 November 2021 – 21:42 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan telah menangkap sinyal peningkatan kasus Covid-19 di Jawa-Bali. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan telah menangkap sinyal buruk soal kasus Covid-19.

Koordinator PPKM Jawa Bali itu menilai perlu ada peningkatan kewaspadaan semua pihak.

BACA JUGA: Ada Pelanggaran PPKM di Bali, Luhut Binsar Ungkap Perintah Presiden

"Kami mengingatkan pentingnya kehati-hatian bersama, karena terdapat indikasi peningkatan Rt (angka reproduksi efektif) yang menunjukkan sinyal peningkatan kasus di Jawa Bali dalam sepekan terakhir ini," ujar Luhut Binsar dalam keterangan resminya, Senin (15/11).

Luhut Binsar menyampaikan beberapa kabupaten/kota di Jawa Bali yang mulai mengalami peningkatan kasus dan perawatan mingguan.

BACA JUGA: Solo Masih PPKM Level 2, Pemko Geber Event Pariwisata di Tengah Kekhawatiran

Eks Menko Polhukam itu menyebut khusus wilayah Jawa Bali terdapat 29 persen kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus dibandingkan minggu lalu.

Kemudian, 34 persen kabupaten/kota mengalami peningkatan orang yang dirawat dibandingkan minggu lalu.

BACA JUGA: Pesan Mbak Rerie untuk Pelonggaran PPKM Jawa-Bali, Mohon Dicatat

“Kehati-hatian harus dilakukan terutama untuk menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru)," tegas Luhut Binsar.

Menurut dia, saat ini indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Nataru tahun lalu.

"Bahkan angkanya mendekati posisi periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021,” ujarnya.

Oleh karena itu, Luhut Binsar juga meminta agar seluruh masyaralat tetap berhati-hati.

Pasalnya, terdapat 47 persen kabupaten/kota di Jawa Bali yang suntikan dosis pertama vaksinasi untuk lansianya masih di bawah 50 persen.

Kemudian, ada 75 persen kabupaten/kota di Jawa Bali yang suntikan vaksinasi dosis keduanya masih di bawah 50 persen.

"Lebih rinci lagi, masih ada 16 kabupaten/kota di Jawa Bali yang cakupan vaksinasi umum dan lansia dosis pertama yang masih di bawah 50 persen,” imbuh Luhut Binsar. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler