Luhut Pandjaitan Jadi Kalem, Hendri Menilai Ada Misteri

Senin, 19 Juli 2021 – 11:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf PPKM Darurat belum optimal.. Foto: Instagram/luhut.pandjaitan

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menyampaikan analisis terhadap pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers pada Sabtu (17/7).

"Ada satu lagi yang perlu diapresiasi dari Pak Luhut selain maafnya, itu loh, gaya komunikasinya sudah berubah kalem, tidak lagi komunikasi arogansi. Ini berkat teman-teman semua yang ikut menyuarakan kemarin. Sejuk kan, Pak," ucap Hendri melalui akun @satriohendri di Twitter, Minggu (18/7).

BACA JUGA: Menko Luhut Minta Maaf, Irwan Fecho Langsung Bilang Gagal

Saat dihubungi JPNN.com, Hendri berharap dengan adanya permintaan maaf serta komunikasi yang lebih adem, pernyataan Menko Luhut yang menyebut PPKM Darurat belum optimal disertai permintaan maaf bisa diterima oleh masyarakat.

Namun, pengajar di Universitas Paramadina itu belum bisa memastikan apakah gaya komunikasi yang kalem itu bakal berdampak pada tingkat kepatuhan masyarakat terhadap aturan PPKM Darurat.

BACA JUGA: Resepsi Pernikahan Ini Didatangi TNI-Polri, Lihat yang Terjadi, Hmmm

"Masalah patuh atau tidaknya, ya mudah-mudahan. Sebab, patuh atau tidak itu tergantung dari tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan programnya," tutur Hendri.

Secara substansi, konferensi pers Menko Luhut itu menurut tidak perlu ada dan mubazir. Sebab, Luhut cuma ingin mengatakan keputusan PPKM Darurat diperpanjang atau tidak baru akan diumumkan beberapa hari kemudian.

BACA JUGA: Eks Anggota Dewan Bikin Heboh di Pos Penyekatan, Mengaku Ditusuk Petugas, Faktanya, Oalah

"Menurut saya kemarin itu, ada hal yang secara komunikasi jadi misteri. Itu seperti membuktikan pemerintah itu kurang koordinasi, kemudian penggunaan sains dan datanya sangat kurang," ujar Hendri.

Pendiri KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) itu mengatakan bila koordinasi di internal pemerintah bagus, maka konferensi pers Menko Luhut tidak perlu dilakukan, apalagi dia sebelumnya menyatakan situasi Covid-19 di Indonesia terkendali.

Hendri juga menilai adanya masalah koordinasi di internal pemerintahan Presiden Jokowi makin kelihatan ketika Menko PKM Muhadjir Effendy membocorkan PPKM Darurat bakal diperpanjang.

Dia menduga konferensi pers Menko Luhut terakhir itu kemungkinan ingin mengklarifikasi bocoran Menko Muhadjir, tetapi tidak jadi dilakukan.

"Apalagi Menko Muhadjir bilang Darurat Militer segala lagi, aduh, itu menko, sekalinya muncul, selalu kontroversi. Jadi, persepsinya itu seperti memang ada masalah serius di tubuh kabinet Pak Jokowi. Kelihatan betul sendiri-sendiri pergerakannya," pungkas Hendri Satrio. (fat/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler