Luhut Pandjaitan: Saya Minta Karya Anak Bangsa Ini Dihormati

Pengembangan Food Estate Humbahas Memuaskan

Selasa, 23 Maret 2021 – 19:43 WIB
Menko Marves dan Investasi Luhut Pandjaitan didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeldjono saat meninjau lokasi dan panen di kawasan Food Estate di Kabupaten Humbahas, Sumut, Selasa (23/3). Foto: Kementan.

jpnn.com, HUMBAHAS - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan budi daya di lahan Food Estate Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut) memberikan hasil memuaskan, yakni mencapai 70 persen.

Oleh karena itu, Menko Luhut meminta masyarakat, bupati, gubernur, TNI, Polri, dan lainnya, bekerja keras dan bahu membahu untuk lebih mempercepat pembangunan Food Estate.

BACA JUGA: Food Estate Humbahas Panen Beratahap, Kementan Minta Masyarakat Tetap Semangat

“Saya minta karya yang sudah dibuat anak bangsa ini dihormati dan diteruskan,” kata Luhut Pandjaitan didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeldjono saat meninjau kawasan Food Estate di Kabupaten Humbahas, Sumut, Selasa (23/3).

Luhut meninjau capaian dan perluasan lahan yang ditargetkan di Food Estate Humbahas.

BACA JUGA: Kementan Genjot Produktivitas Padi di Lahan Food Estate

Selain itu, Luhut juga melakukan panen perdana kentang di lahan Food Estate di Desa Ria Ria, Kecamatan Pollung.

Kemudian, melakukan kick-0ff pembukaan lahan food estate di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Humbahas seluas 785 hektare.

BACA JUGA: Meluncurkan Batam Logistic Ecosystem, Begini Harapan Pak Luhut Pandjaitan

Luhut menilai pengembangan lahan Food Estate Humbahas ini telah memberikan hasil menggembirakan.

Pada penanaman perdana, diperoleh hasil panen berupa kentang 15 ton per hektare, bawang merah dan bawang putih masing-masing 5,8 ton per hektare.

Hasil ini merupakan75 persen rata-rata produktivitas nasional.

“Ini baru tanam pertama, sehingga tanam kedua dan seterusnya, hasilnya dipastikan lebih bagus,” kata Luhut.

Purnawirawan TNI berpangkat Jenderal itu mengatakan bahwa pemerintah memprioritaskan pengembangan Food Estate Humbahas sebagai lumbung pangan nasional yang dikelola secara integrasi dari hulu hingga hilir.

Menurutnya, produk yang dihasilkan bukan lagi pangan mentah, tetapi olahan yang memberikan nilai tambah tinggi bagi petani, perekonomian daerah dan negara.

Oleh karena itu, Luhut menegaskan lahan Food Estate di Desa Ria Ria seluas 215 hektare akan diperluas menjadi 2.500 hektare pada 2021. Dia menambahkan pada 2024 ditargetkan menjadi seluas 20 ribu hektare.

Saat ini, lahan seluas 215 hektare itu terdiri dari untuk kentang 50 hektare, bawang merah 100 hektare, bawang putih 50 hektare, dan lahan demfarm guna percobaan budi daya seluas 15 hektare.

“Saya mau menginformasikan ke depan apa yang dilakukan. Di tahun 2021 ini akan dilakukan pengembangan lahan food estate seluas 1.000 hektare dan 1.500 hektar dari land clearing bersama Kementerian PUPR,” katanya.

Dia berharap berharap tahun depan bisa dikembangkan lagi lahannya menjadi hingga 3.000 hektare hingga 4.000 hektare.

“Kami bermimpi kalau semua berjalan dengan baik, hingga tahun 2024 akan dibuka lahan seluas 20 ribu hektare,” jelas Luhut.

Menurut Luhut, memang ini bukanlah pekerjaan mudah, tetapi bila dikerjakan dengan bersinergi maka tidak sampai setahun akan bisa tercapai.

“Bersama Menteri Pertanian, kami sudah siapkan off-taker-nya. Jadi, nantinya pembeli dari semuanya (hasil petani) ini tidak ada masalah,” kata dia.

Luhut pun mengapresiasi Menteri PUPR Basuki dan Mentan Syahrul yang cepat sekali bergerak dengan tugasnya masing-masing.

“Menteri PUPR cepat sekali, buldozer saja semua langsung dikerjain. Pak Menteri Pertanian juga dengan timnya juga cepat, ada anak-anak muda juga yang membantu kita (pemerintah),” ungkapnya.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Singapura itu pun mengajak semua untuk berpikir out of the box, atau jangan yang biasa-biasa saja. “Jadi, harus bisa membuat ciptaan-ciptaan baru untuk kebaikan semua,” katanya.

Lebih lanjut Luhut menambahkan pengembangan Food Estate tidak hanya pada aspek produksi dan hilirisasi. Namun, kata dia, akan dikembangkan research center yang menghasilkan sendiri benih dengan varietas yang cocok dengan tanah lahan Food Estate.

Dengan begitu, kata dia, konsep pengembangan Food Estate yang merupakan karya anak bangsa benar-benar dilakukan secara mandiri dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Sehingga ke depan bisa memenuhi pangan negara-negara lainnya.

“Kami dengan Menteri Pertanian Syahrul dan Menteri PUPR Basuki sudah melihat lokasi research center,” katanya.

Pihaknya telah menyiapkan itu dari dua tahun sekarang, dan sudah bisa menghasilkan benih sendiri yang cocok untuk lahan Food Estate ini.

“Kami kerja keras mempercepat ini,” tegasnya.

Sementara itu, Luhut juga menjelaskan persoalan pupuk untuk Food Estate. Menurut dia, karena pengembangan Food Estate dilakukan secara terintegrasi, maka enceng gondok dari Danau Toba akan diolah menjadi pupuk kompos yang berkualitas sangat bagus.

“Ini dapat meningkatkan hasil hingga 20 persen. Jadi, bisa dibayangkan kalau bangsa ini melakukan pekerjaan secara terintegrasi untuk kepentingan masyarakat, tidak ada yang tidak bisa diwujudkan,” ungkapnya.

Mentan Syahrul memaparkan program Food Estate Hortikultura Humbahas direncanakan mencakup luasan hingga 30 ribu hektare, yang diproyeksikan tercapai hingga 2023.

Sebagai langkah awal, kata dia, pada 2020 dimulai kegiatan Superprioritas Percontohan Klaster Terpadu 215 Hektare, kemudian dilanjutkan pada 2021 ini seluas 785 hektare sehingga total lahan menjadi 1.000 hektare.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar ini segera dikembangkan sampai 1000 hektare. Insyaallah petani-petani yang ada di sini kelihatan happy," papar Mentan Syahrul.

Mentan SYL mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja keras dengan menggandeng perguruan tinggi, swasta, dan mitra lainnya, untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pengembangan Food Estate Humbahas dari hulu sampai hilir.

Kementan menjamin keberhasilan produksi dengan peningkatan produktivitas, mendekatkan perbankan dan pasar dengan petani sehingga tidak mengalami kesulitan permodalan dan pemasaran. Ke depan, ujar dia, Kementa melakukan hilirisasi dengan mendorong pembangunan industri olahan.

SYL menegaskan seluruh lahan yang digunakan berada dalam area penggunaan lain (APL).

Tidak ada yang menyentuh kawasan hutan lindung.

Komoditas hortikultura utama yang dikembangkan meliputi kentang, bawang merah, dan bawang putih, dan direncanakan menambah komoditas jagung.

"Oleh karena itu, saya minta kepada masyarakat untuk kerja keras dan harus biasa disiplin dalam bekerja sesuai yang Pak Menko Luhut sampaikan, dan itu pasti menguntungkan,” kata dia.

Dia menegaskan pemerintah datang ke sini mau membuat masyarakat menjadi lebih baik dan makin kaya. Pemerintah bersama petani menjamin harga, sehingga ada kepastian dan ketika panen tidak jatuh.

“Pemerintah kawal pengembangan Food Estate ini hingga dua tahun. Jika ini berhasil, maka kami akan bangun di daerah lain,” paparnya.

Pada kunjungan ini turut dilakukan juga penandatangan MoU antara pemerintah, BUMN, swasta sekaligus pihak off-taker sebagai dasar kerja sama mewujudkan pengembangan Food Estate dengan model kemitraan yang saling menguntungkan.

Turut hadir Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Hassanudin, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, dan Bupati Pakpak Barat Franc Bernhard Tumanggor. (*/jpnn)

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler