jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyindir pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (LBP) tentang KPK tidak perlu sering-sering menggelar operasi tangkap tangan (OTT).
"Pernyataan yang aneh, mestinya aksi berantas korupsi didukung," kata anggota Komisi II DPR RI itu melalui layanan pesan, Rabu (21/12).
BACA JUGA: Luhut: Masa Pengadaan Celana Dalam TNI-Polri Rahasia, Enggak Benar Itu
Mardani mengatakan OTT yang dilakukan KPK sebenarnya kegiatan positif karena memunculkan efek takut berperilaku koruptif.
"Membuat pelaku korupsi jadi takut. Pak LBP perlu menjelaskan maksudnya," lanjut Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu.
BACA JUGA: Di depan Firli Bahuri, Luhut: KPK Jangan Sedikit-sedikit Tangkap, Tidak Bagus juga, Lihat-lihatlah
Mardani mengingatkan kepada pejabat publik untuk tidak membuat kesan di publik yang bisa melemahkan aksi pemberantasan korupsi.
"Pencegahan dan OTT harus dijalankan bersama," ujarnya.
BACA JUGA: Saudara Luhut Sebaiknya Belajar Lagi, OTT Terbukti Efektif Ungkap Modus Korupsi
Sebelumnya, Luhut menyampaikan kepada KPK agar tidak perlu lagi melakukan operasi tangkap tangan (OTT) setelah digitalisasi diterapkan di berbagai sektor.
Dia mengatakan itu saat menyampaikan sambutan di acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 yang digelar KPK bersama sejumlah kementerian/lembaga di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (20/12).
"Kalau semua udah digitalize, kan, enggak mungkin lagi ada OTT, bagus, kan,” kata Luhut, Selasa.
Luhut mengatakan saat ini sudah terdapat 14 pelabuhan di Indonesia yang tergiditalisasi.
Hal itu menurutnya harus disambut positif. Ditargetkan, selanjutnya harus ada 149 pelabuhan kecil terdigitalisasi. (ast/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan