Luka Parah Disiram Air Keras, WNI Meninggal di Serawak Malaysia

Sabtu, 08 Agustus 2015 – 23:00 WIB

jpnn.com - PONTIANAK – Seorang WNI asal Pontianak Barat bernama Rika Rahayu dikabarkan meninggal di Serawak, Malaysia. Rika menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan di rumah sakit akibat disiram air keras oleh seseorang tak dikenal.

Kepala Seksi Penyiapan Penempatan BP3TKI Pontianak, As Syafii, mengungkapkan jika pihaknya mendapat kabar pada Agustus lalu. Ketika itu, disebutkan dia, ada seorang warga Pontianak yang meninggal di Serawak, akibat disiram air keras.

BACA JUGA: Tabrak Mobil Kijang, Kejang-Kejang, lalu Pria Tua Tewas di Mobilnya

“Kejadian penyiraman air keras itu terjadi pada Juli,” kata Syafii, Sabtu (8/8) di Pontianak.

Menurut Syafii, korban yang sudah tidak berdaya lantaran disiram air keras langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, dia menambahkan, pihak dokter yang menangani tidak dapat menyelamatkan korban.

BACA JUGA: Pembentukan Polda Kaltara Tunggu Restu KemenPAN-RB

“Setelah mendapat perawatan cukup lama, pada 1 Agustus korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.

Dari penjelasan yang disampaikan pihak Konsulat Jenderal RI di Serawak, lanjut dia, korban mengalami luka parah di bagian muka, leher, hingga tanggan.

BACA JUGA: BMKG Minta Warga Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Aceh

“Sampai saat ini, informasinya pihak kepolisian di sana masih melakukan penyelidikan,” sambungnya.

Syafii menjelaskan jika pihaknya belum mendapatkan informasi jelas soal motif penyiraman air keras kepada Rika Rahayu tersebut. Pasalnya, sampai saat ini, pelaku penyiraman masih belum ditangkap dan masih terus diburu kepolisian Malaysia. Sampai saat ini mereka masih menunggu kepulangan jenazah korban. Ini lantaran mereka masih menunggu proses autopsi.

“Tentu kami berharap, semua proses hukum dapat berjalan lancar. Dan pelaku penyiraman air panas itu dapat ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tuturnya.

Syafii menjelaskan untuk data administrasi, ternyata diketahui korban tidak terdata sebagai TKI yang berangkat dari jalur resmi.

“Sudah kami terlusuri di sistem komputerisasi tenaga kerja luar, ata korban memang tidak ada,” terangnya.

Namun, dia tetap memastikan jika BP2TKI sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja untuk menelusuri alamat tempat tinggal korban di Pontianak.

“Alhamdulillah, Dinsos sudah menemukan keluarga korban. Dan kami juga menunggu kedatangan jenazah,” ucapnya.(adg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditegur, Pedagang Bendera Omeli Satpol PP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler