jpnn.com, JAKARTA - Penyandang disabilitas bernama Nayla begitu bungah saat bertemu Siti Atikoh Supriyanti, istri capres Pilpres 2024 Ganjar Pranowo.
Remaja berusia 18 tahun itu menyiapkan lukisan khusus bergambar Ganjar, Atikoh, dan Zinedine Alam Ganjar.
BACA JUGA: Berultah ke-52, Ning Atikoh Ganjar Didoakan Jemaah Majelis Taklim & Santri Al Washilah
Nayla secara khusus menyiapkan lukisan itu semalaman sebelum bertemu Atikoh pada acara Komunitas Disabilitas Tunarungu Indonesia (KDTI) di Badan Unit Usaha Mandiri Posko Perjuangan Rakyat (BUMI Pospera), Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (3/12/2023).
Kehadiran Atikoh di acara itu dalam rangka peringatan peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023.
BACA JUGA: Kuat Banget, Siti Atikoh Ganjar Mampu Finis Lomba Lari 42 Km Borobudur Marathon
Saat tiba di BUMI Pospera, Mbak Atik -panggilan akrab Atikoh- langsung disambut dengan beragam tarian daerah yang dibawakan oleh anak-anak penyandang disabilitas.
Putri kiai nahdiyin di Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) itu terlihat telaten meladeni setiap teman tuli yang menghampirinya untuk berfoto bersama.
BACA JUGA: Ganjar Kunjungi BUMI Pospera, Penyandang Disabilitas Ucap Harapan dan Doa
Atikoh juga tampak tidak menemui kesulitan berdialog dengan lawan bicaranya yang menggunakan bahasa isyarat.
Setelah sesi penyambutan usai, Atikoh diajak berkeliling melihat berbagai kegiatan yang dikerjakan para penyandang disabilitas di BUMI Pospera. Di situlah Atikoh bertemu Nayla yang pandai melukis.
Pelajar tuna rungu itu sudah sangat menantikan kedatangan Atikoh. Remaja berjilbab itu langsung berjingkrak dan menunjukkan antusiasmenya di depan dua lukisan karyanya.
Dua lukisan itu bergambar Ganjar dan Atikoh. Ibunda Nayla pun langsung memberikan penjelasan kepada Mbak Atik.
"Ibu, ini anak saya, Nayla. Ya Allah, senang banget dia dari semalam sudah melukis ini, Bu," ujar ibunda Nayla kepada Atikoh.
Adapun Nayla memberikan penjelasan dengan bahasa isyarat kepada Atikoh.
Nayla mengaku senang bisa bertemu dengan istri capres pujannya. Oleh karena itu, dia mempersiapkan lukisan itu.
"Jadi, dia ini melukis semalaman, Bu, tetapi melukis Pak Ganjar dulu karena katanya mau datang,” ujar ibunda Nayla.
Namun, begitu mendengar kabar Ganjar urung hadir dan diwakili Atikoh, seketika Nayla membuat lukisan lain.
“Tadi dikasih tahu yang datang ibu (Atikoh, red), dia langsung bikin di sini," ujar ibu Nayla menerjemahkan penjelasan putrinya yang menggunakan bahasa isyarat.
Secara spontan, Atikoh langsung memeluk Nayla. Keduanya saling peluk.
Selanjutnya, Nayla menyodorkan lukisan lain bergambar Atikoh, Ganjar, dan Alam di satu kanvas berukuran lebih kecil.
Atikoh pun berjanji membawa lukisan karya Nayla kepada Ganjar Pranowo yang sedang berkampanye di luar pulau.
"Terima kasih, ya, Nayla. Lukisannya bagus banget," ujar Atikoh dengan bahasa isyarat.
Perempuan yang mahir berbahasa Jepang itu menyatakan setiap individu punya potensi yang bisa dikembangkan.
Oleh karena itu, Atikoh menegaskan pembangunan di Indonesia tidak boleh meninggalkan pihak tertentu.
"Jadi, pembangunan yang ada di Indonesia itu memang seharusnya no one left behind (tidak satu pun ditinggalkan, red). Ada kesetaraan, semua memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan, infrastruktur, dan bagaimana mereka bisa melakukan aktivitas ekonomi dan sosial,” kata Atikoh.(jpnn.com)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud MD Unggah Klip Mars Pemilu Lawas, Sampaikan Ajakan & Pesan di Hari Disabilitas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi