Kiprah Gede Arya Wiryana, alumni University of Canberra asal Indonesia, dalam bidang ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas, mampu menembus nominasi Distinguished Alumni Awards 2015 yang diselenggarakan kampusnya.
Gede Arya Wiryana, Mediator Hubungan Industrial, selama ini berusaha meningkatkan kesadaran berbagai pihak tentang pentingnya pengaturan ketenagakerjaan penyandang disabilitas secara menyeluruh di tanah air, berhasil masuk dalam daftar finalis ajang bergengsi yang diadakan setiap dua tahun ini.
BACA JUGA: Sering Gunakan Komputer, Kemampuan Menulis dan Berhitung Pelajar Australia Rendah
Gede, alumni University of Canberra tahun 2013 yang mendapatkan beasiswa Australia Awards, menjelaskan pada ajang ini diharapkan akan mampu membuka peluang kerjasama international dengan berbagai pihak yang memiliki perhatian terhadap masalah tenaga kerja disabilitas terutama dengan pemangku kepentingan di Australia.
“Saya berharap nominasi ini akan membuka peluang kerjasama dengan alumni University of Canberra yang berasal dari berbagai negara untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja penyandang disabilitas di Indonesia," katanya.
BACA JUGA: Pasca Lengser, Tony Abbott Tetap akan Berkiprah di Parlemen Federal
"Selain itu, sebagai sarana untuk mempererat hubungan kerjasama dengan pemerintah atau universitas di Australia,” kata Gede yang juga PNS pada Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, dalam keterangannya kepada wartawan ABC Australia Plus L.Sastra Wijaya.
Sudut disabilitas kreasi dari Gede Arya Wiryana di Mojokerto. (istimewa).
BACA JUGA: Belanja Musik Warga Australia ke-6 Terbesar di Dunia
Saat ini Pemerintah Kota Mojokerto sendiri tercatat telah melakukan kerjasama dengan ILO dan UNESCO sebagai badan khusus PBB dalam mewujudkan kota serta industri yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Khusus untuk ILO sendiri pada tahun 2014 telah memberikan penghargaan kepada Kota Mojokerto sebagai kota yang peduli terhadap warga disabilitas.
“Kesempatan bekerja yang setara adalah salah satu hak asasi manusia yang paling dasar. Merupakan tanggungjawab kita semua untuk menjamin hak dasar ini untuk terlaksana, salah satunya dengan mengatur ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas melalui regulasi peraturan yang sifatnya khusus,” kata Gede yang merancang peraturan daerah (Perda) Pengaturan Ketenagakerjaan bagi Penyandang Disabilitas.
Perda ini mengatur mulai dari masa sebelum bekerja, saat bekerja dan setelah bekerja bagi penyandang disabilitas di tempat kerja sehingga terdapat kejelasan aturan.
Lebih jauh Gede menambahkan, selain melalui aturan, membuka akses informasi peluang kerja dalam bentuk pameran bursa kerja khusus, akan mampu memecahkan keengganan perusahaan di Indonesia memperkerjakan penyandang disabilitas.
“Saya memiliki harapan dan impian nantinya penyandang disabilitas tidak hanya bekerja pada sektor informal tapi dapat bekerja di berbagai bidang tanpa diskriminasi."
"Urun rembug pemikiran dari berbagai pihak tentunya akan membuka cakrawala perusahaan betapa banyak manfaat saat memperkerjakan tenaga kerja disabilitas dalam segi kinerja,” kata Gede.
Ia menyatakan ingin membuat website yang akan menghimpun pemikiran akademisi, praktisi dan pemerhati dari berbagai belahan dunia yang peduli tentang tenaga kerja disabilitas di Indonesia.
“Faktor lain adalah minimnya petunjuk pengelolaan tenaga kerja penyandang disabilitas di tempat kerja, sehingga perusahaan ragu memperkerjakan," jelasnya.
"Untuk itu saya berencana pula membuat buku komik berisikan panduan dasar pengelolaan karyawan penyandang disabilitas. Saya masih menunggu pihak yang bersedia untuk mendanai guna dibagikan secara gratis ke perusahaan atau ke perpustakaan sekolah dan universitas sehingga diharapkan dapat berdampak luas,” jelas Gede.
Distinguished Alumni Awards University of Canberra sendiri telah diadakan sejak tahun 2008.
Salah satu pemenang penghargaan ini pada tahun 2013 adalah Morris Gleitzman yang merupakan penulis buku cerita anak di Australia yang cukup popular.
Kriteria finalis yang masuk sebagai nominasi adalah mereka yang memiliki dampak perubahan yang lebih baik untuk masyarakat dan lingkungan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Gede termasuk satu dari 10 finalis alumni berprestasi tersebut.
Saat ini University of Canberra telah memiliki tidak kurang 70 ribu alumni yang tersebar dari berbagai belahan dunia dan telah masuk universitas serta riset institusi terbaik di dunia.
Pengumuman penghargaan bagi alumni dilakukan Kamis (17/9) malam di Australia National Museum, Canberra.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi Anti Korupsi di Melbourne Ingin Perluas Kewenangan Penyidikan