jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan buku “Peluang Karier Industri Film Indonesia” yang terintegrasi dalam tiga jilid buku.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, buku tersebut merupakan salah satu upaya yang telah diinisiasi insan perfilman di tengah kecamuk pandemi. Buku ini dinilainya penting sebagai rujukan bagi para pelaku perfilman nasional.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Mas Nadiem untuk Seluruh Siswa dan Mahasiswa, Alhamdulillah
“Hadirnya tiga jilid buku Peluang Karier Industi Film Indonesia ini bisa menjadi rujukan baik di dalam dunia pendidikan maupun industri perfilman,” ujar Mas Nadiem, sapaan Nadiem Makarim, dalam peluncuran dan bedah buku secara daring, Rabu (18/8).
Menteri Nadiem mengapresiasi upaya para insan perfilman dan berharap buku yang disusun sejak 2020 ini dapat memperkaya wawasan para pelaku industri perfilman, terutama pemahaman tentang ragam profesi, regulasi, serta istilah-istilah yang saat ini berkembang dalam industri perfilman nasional.
BACA JUGA: Siapkan PTM Terbatas, Nadiem Makarim: Tidak Ada Tawar Menawar untuk Pendidikan
Dia juga menekankan, dalam membangun dunia perfilman yang berkualitas diperlukan pembinaan terhadap sumber daya manusia di bidang perfilman yang konsisten disertai dengan semangat juang yang tinggi, gotong royong, dan inovasi dari pemerintah bersama segenap insan perfilman nasional.
“Kemendikbudristek bersama segenap insan perfilman memiliki tanggung jawab untuk memastikan agar kualitas SDM perfilman terus terjaga,” ujarnya.
BACA JUGA: Terungkap, Ini Pemicu Habib Bahar Meradang & Ribut dengan Ryan Jombang, Oh Ternyata
Menteri Nadiem berharap peluncuran buku ini bisa membuka jalan bagi produksi pengetahuan lainnya di industri film dan menjadi penghubung antara dunia pendidikan dengan dunia industri perfilman.
Senada itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, penyusunan buku tentang perfilman ini diinisiasi atas dasar pentingnya memberikan pemahaman yang lebih praktis kepada masyarakat dan membuka mata semua pihak yang terlibat dalam produksi film.
“Ini (panduan) kalau mau produksi yang proper. Kalau mau mengejar kualitas maka buku ini bisa menjadi landasannya,” ucapnya.
Namun, dia juga mengingatkan, sebelum memproduksi film, harus memperhatikan kanal atau media yang akan digunakan untuk memutar film tersebut. Hal ini agar investasi dalam produksi film sesuai sasaran.
Dijelaskan Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Judi Wahjudin bahwa terbitnya buku ini menunjukkan bahwa insan perfilman yang dimotori oleh berbagai organisasi profesi bidang perfilman telah bahu membahu menyusun berbagai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kerangka Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) dalam bidang perfilman.
Penyusunan standar bertujuan menjaga kualitas tenaga di bidang perflman dan menjadi satu standar minimal. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad