jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian meluncurkan gebrakan baru untuk mengentaskan kemiskinan berbasis pertanian. Gerakan ini ditargetkan dapat mengentaskan kemiskinan sebesar satu digit dari posisi saat ini, sesuai target nasional untuk menurunkan angka kemiskinan dibawah 10 persen tahun 2018.
Sebagai percontohan, rencananya Kementan akan melakukan kick off pada 23 April 2018 di Cianjur.
BACA JUGA: Mentan: Program Pengentasan Kemiskinan Sasar 8 Provinsi
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan program pengentasan kemiskinan berbasis pertanian tersebut dapat menjadi solusi permanen menyasar jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, serta menjangkau 1.000 desa di 100 kabupaten.
“Untuk jangka pendek, tanaman sayuran dan holtikultura bisa menjadi solusi karena tiga bulan sudah bisa panen. Untuk jangka menengah kita berikan ayam dan kambing, karena ayam misalnya sudah bisa bertelur di enam bulan. Sementara untuk jangka panjang tanaman keras seperti manga, salak dan lain-lain,” kata Amran pada konfresnsi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (15/04).
BACA JUGA: Kementan Siapkan Rp 1 T Untuk Pengering Gabah dan Jagung
Secara khusus, Amran menargetkan setiap rumah tangga akan menerima bantuan berupa 50 ekor ayam.
“Kita buatkan kandangnya, langsung kita masukkan ayamnya. Jadi mereka terima jadi, tingal pelihara. Ada biayanya buat pakan selama enam bulan sampai bisa produktif,” ujar Amran.
BACA JUGA: Kementan: Perlu Sinergitas dalam Peningkatan Populasi Sapi
Terkait konsep distribusi bantuan, Amran juga memperhatikan konsistensi antara perencanaan di tingkat nasional, tingkat provinsi, hingga tingkat kabupaten. Untuk itu, Kementerian Pertanian perlu memperhatikan agro-climate, kultur tanaman, serta keunggulan komparatif yang dimiliki oleh setiap daerah.
“Satu kawasan misalanya, di situ budaya tanam mangga, kita tanam satu kawasan untuk menopang satu skala industri. Manjadi cluster ekonomi yang fokus. Atau Lampung misalnya punya keunggulan komparatif untuk komoditas nanas dan pisang. Fokus tanam sekitar wilayah sasaran tersebut harus terkait dengan komoditas unggulan tersebut,” jelas Amran.
Untuk memastikan program tersebut bisa tepat sasaran, Kementerian Pertanian akan langsung turun ke lapangan untuk penerapannya. Berdasarkan datan Kementerian Sosial, sasaran program tersebut bahkan bisa menjangkau langsung ke sasaran, berdasarkan nama dan alamat.
“Kita punya tim, kami yang langsung kawal. Datang di lapangan, melihat lansgung. Ini 16 juta ada nama dan alamatnya,” tegas Amran.
Ada delapan wilayah yang menjadi fokus gerakan pengentasan kemiskinan berbasis pertanian ini, antara lain beberapa Provinsi di Pulau Jawa, Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Kalimantan Selelatan, dan Provinsi Lampung.
Untuk itu, selain merangkul Pemerintah Daerah, Kementan juga bersinergi dengan Kemensos, Kementerian BUMN, Kementerian Desa, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal, BKKBN dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PBB Apresiasi Generasi Muda Pertanian Masih Jaga Tradisi
Redaktur : Tim Redaksi