Lupakan Nasib Ikhwanul Muslimin, Erdogan Kirim Delegasi Persahabatan ke Mesir

Kamis, 15 April 2021 – 18:39 WIB
Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

jpnn.com, ANKARA - Turki akan mengirim delegasi ke Mesir dalam rangka memperbaiki hubungan yang tegang dengan Kairo setelah bertahun-tahun permusuhan. Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan, delegasi yang dipimpin wakilnya itu akan berangkat pada Mei mendatang.

Bulan lalu, Turki mengatakan telah melanjutkan kontak diplomatik dengan Mesir dan ingin kerja sama lebih lanjut, delapan tahun setelah hubungan hancur karena tentara Mesir menggulingkan presiden Ikhwanul Muslimin yang dekat dengan Ankara pada 2013.

BACA JUGA: Amerika Kembali Jadi Polisi Dunia, Rezim Erdogan Sasaran Selanjutnya

Mencairnya hubungan antara pusat kekuatan regional bisa berdampak di sekitar Mediterania. Mereka telah mendukung pihak-pihak yang bersaing dalam perang di Libya dan menandatangani kesepakatan maritim yang saling bertentangan dengan negara-negara pesisir lainnya.

Tetapi Cavusoglu mengatakan pada Rabu (14/4) bahwa periode baru telah dimulai dalam hubungan Turki-Mesir.

BACA JUGA: Turki Kekurangan Vaksin, Erdogan Sampai Memohon kepada China

Berbicara dalam wawancara dengan penyiar NTV, Cavusoglu mengatakan Kairo telah mengundang delegasi Turki untuk mengunjungi Mesir pada minggu pertama Mei untuk membahas hubungan.

Dia menambahkan bahwa pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, yang dia ajak bicara pada akhir pekan, akan berlangsung setelah pembicaraan itu.

BACA JUGA: Gegara Cinta Ulama, Ratusan Warga Turki Ditangkap Rezim Erdogan

"Pihak Mesir mengundang delegasi dari Turki ke negara mereka pada pekan pertama Mei. Kondisi di antara kita sudah matang, pertemuan bisa dilanjutkan," kata Cavusoglu.

Kairo mengatakan tindakan Turki "harus menunjukkan keselarasan dengan prinsip-prinsip Mesir" untuk menormalkan hubungan.

Bulan lalu, Ankara meminta saluran TV oposisi Mesir yang beroperasi di Turki untuk melunakkan kritik mereka terhadap Kairo, dalam langkah konkret pertama yang bertujuan meredakan ketegangan diplomatik. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler