jpnn.com - JAKARTA - Pemilik akun Lae Lie di Facebook akhirnya menghapus postingannya tentang iklan lowongan kerja di Hawaii Group, Bali yang dianggap mendiskreditkan masyarakat di Pulau Dewata. Warga asal Jember, Jawa Timur itu lantas mengunggah sebuah surat yang isinya permintaan maaf Hawaii Group, sekaligus sebagai profile picture untuk akunnya di Facebook.
Lae Lie pada Senin (14/3) pukul 08.44 memajang sebuah surat yang ditandatangani pemilik Hawaii Group, Fu Jan Phin. Isi suratnya adalah permohonan maaf Hawaii Group atas keteledoran Lae Lie.
BACA JUGA: Pasang Lowongan Kerja Berbau SARA, Akun Lae Lie Gegerkan Bali
“Kami management Hawaii Group memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekeliruan/keteledoran staff kami yang memasukkan iklan lowongan kerja di Facebook tanpa sengaja menuliskan kriteria diutamakan non-Hindu, sedangkan di cook kami sudah mencapai 90% warga krama Hindu/warga Bali, sehingga menyebabkan keresahan dan ketidaknyamanan masyarakay khususnya umat/krama Hindu/warga Bali,” tulis Jan Phin.
Selanjutnya, Hawaii Group menegaskan bahwa postingan itu bukanlah untuk mendiskreditkan umat Hindu atau pun warga Bali. ”Ini semata-mata keteledoran kami dalam mengontrol alur informasi,” sambung Jan Phin.
BACA JUGA: Pacaran di Tempat Sepi, Gadis Belia Ini Jadi Korban Pemerkosaan
Karenanya Hawaii Group berjanji akan lebih berhati-hati agar tidak menimbulkan keresahan lagi. Hawaii Group sekaligus minta maaf.
Postingan Lae Lie itu juga mengundang tanya dari temannya di Facebook. Namun, Lae Lie enggan menceritakannya. “Jangan dibahas dulu yach mbak bro…. thank u…,” tulisnya.
BACA JUGA: Kasihan.. Suami Keluar Ingus Saat Ciuman, Istri Cantik Minta Cerai
Seperti diketahui, sebelumnya postingan Lae Lie soal iklan lowongan kerja di Hawaii Group dianggap memuat unsur suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA). Dalam postingan itu ada beberapa lowongan yang ditawarkan. Antara lain cook, spa therapist, marketing dan sales administration.
Hanya saja, dalam persyaratan memang ditulis kualifiksi tertentu. Salah satunya non-Hindu bagi pelamar untuk posisi cook.
“Nah, dalam kualifikasi ketiga dari enam poin diutamakan yang non-Hindu untuk cook. Hal inilah yang memicu reaksi keras warga Bali,” kata Kapolsek Kuta Kompol I Wayan Sumara seperti dikutip Bali Express (Jawa Pos Group).(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Modal Rp 2 Juta, Omzet Rp 32 Juta per Bulan, Minat?
Redaktur : Tim Redaksi