Mabes Polri Dinilai "Serang" Presiden

Minggu, 01 Agustus 2010 – 19:25 WIB

JAKARTA – Guru besar ilmu Hukum Tata Tegara Universitas Andalas, Saldi Isra menilai, pembelaan yang berlebihan terhadap Irjen Pol Herman Effendi yang mundur sebagai anggota Satuan Petugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum, merupakan bentuk perlawananMenurutnya, bukan saja perlawanan terhadap upaya pemberantasan mafia hukum, tapi juga kepada Presien Susilo Bambang Yudhoyono.

”Ini bentuk nyata dari institusi kepolisian melawan institusi lain yang dibuat presiden untuk membongkar praktek mafia hukum,” kata Saldi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) anti korupsi di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (1/8).

Pembelaan yang berlebihan itu, kata peraih penghargaan Bung Hatta Anti Korupsi Award itu, akan berdampak kepadanya menurunnya kewibawaan Presiden

BACA JUGA: Jangan Beli Tiket KA Pada H-7

Di sisi lain kata dia, Mabes Polri dengan terbuka menyerang anggota Satgas.

”Polisi memberikan reaksi yang berlebihan terhadap perbedaan pendapat di internal Satgas
Lalu, Mabes Polri dengan terbuka menyerang anggota Satgas, ini kan sebetulnya dapat dibaca bahwa kepolisian sedang menyerang terbuka Presiden SBY,” ujarnya.

Karena itu kata dia, SBY, harus meminta pertanggungjawaban institusi kepolisian karena menolak kerja-kerja Satgas pemberantasan mafia hukum

BACA JUGA: YLKI Dukung Korban Elpiji Gugat Pemerintah

Presiden juga didesak segera mengganti Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri
Dengan begitu, lanjut Saldi, upaya membongkar mafia hukum dengan di tubuh kepolisian bisa terlaksana

BACA JUGA: PPATK: Dana Teroris dari Dalam Negeri

(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Minta Tolong Kwik Kian Gie


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler