JAKARTA - Tingginya kasus ledakan tabung gas Elpiji di Indonesia memicu langkah hukum terhadap pemerintahDengan banyaknya kasus ini, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) kini mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan class action mewakili para korban ledakan gas
BACA JUGA: PPATK: Dana Teroris dari Dalam Negeri
YLKI sedang menimbang secara serius mengajukan gugatan publik kepada pemeritah terkait program konversi ini."Tidak ada alasan bagi masyarakat yang telah menjadi korban tabung gas tidak melakukan class action
Tulus menilai program konversi minyak tanah ke elpiji sebagai kebijakan yang dilakukan tanpa persiapan matang dan terkesan panik
BACA JUGA: Yusril Minta Tolong Kwik Kian Gie
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai gagal dengan program yang melibatkan nasib jutaan warga Indonesia tersebutDemi menekan subsidi serta memenuhi program kabinet, kata dia, dalam melaksanakan program ini pemerintah tidak memiliki persiapan matang
BACA JUGA: Kemendagri Identifikasi 5 Isu Panas Otsus Papua
Sehingga, dampaknya terjadi kecelakaan terus menerus akibat penggunaan gas elpiji di tengah masyarakatPemerintah juga dinilai tidak mengantisipasi tindakan kecurangan yang dilakukan oknum, saat tabung gas masuk dalam tingkat agen dan eceran"Pemerintah tidak mempertimbangkan sebab akibat penggunaan gas elpiji terhadap masyarakat," ujar TulusDirektur Logam Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan mengaku sering menemukan kasus katup tabung gas dalam kondisi hancurDi sisi lain, Pertamina sebagai pihak pengelola tabung selalu melakukan pemeriksaan rutin saat menerima tabung gas untuk diisiJika ada kebocoran pada tabung tersebut, pasti akan ditarik peredarannnya"Ada faktor lain yang berperan dalam rentetan kejadian ini dan itu bukan semata-mata karena faktor pemerintah," ujar dia.
Gusti menengarahi bahwa tingginya kasus ledakan tabung gas elpiji dipicu pengoplosan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab di tingkat agenModusnya, saat masuk agen, segel tabung gas dibuka dan pengoplosan dilakukanAkibatnya, masyarakat yang dirugikan karena menggunakan tabung gas dalam kondisi rusak
Seperti diwartakan, pemerintag barusaja merilis data Puslabfor Mabes Polri di sejumlah kota utama di tanah airYakni, Jakarta, Medan, Surabaya, Palembang, Manado, Semarang, dan DenpasarData itu menyebutkan, sepanjang 2010, 16 kecelakaan bocor gas terjadi pada tabung gas isi 3 kgSedangkan kejadian ledakan pada tabung gas 12 kg lebih banyak, yakni 29 kasus kecelakaan.
Menurut dia, banyaknya kecelakaan itu dipicu pengoplosan dan penyuntikan tabung gas elpijiPenyuntikan diduga dilakukan karena disparitas harga antara tabung gas elpiji 3 kg dan 12 kg sebesar Rp 1.600 per kgJika harga satu tabung gas elpiji 3 kg adalah Rp 11.750 dan 12 kg sebesar Rp 62 ribu, agen tabung gas yang melakukan penyuntikan 800 tabung setiap hari akan memperoleh keuntungan Rp 16 jutaDalam sebulan, keuntungannya Rp 266 juta(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Aksi Pong, Arbi Sanit Sindir DPR
Redaktur : Tim Redaksi