jpnn.com - JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengapresiasi permintaan maaf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atas polemik pernyataannya di YouTube terkait surat Al-Maidah. Menurut Boy, langkah yang diambil Ahok -sapaan Basuki- patut diacungi jempol.
"Menurut kami siapapun itu, kalau membuat ketersinggungan dan meminta maaf, itu melegakan. Permintaan maaf itu baik dan positif," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/10).
BACA JUGA: Pengunggah Video Almaidah 51 Balik Laporkan Relawan Ahok
Namun demikian, sikap Polri tetap memproses sejumlah pihak yang dirugikan akibat dugaan penistaan agama oleh Ahok. "Tetap proses hukum. Ada langkah yang harus tetap diikuti," tambah dia.
Sementara itu, kata Boy, sejauh ini sudah tujuh laporan polisi (LP) dikumpulkan di Mabes Polri. LP tersebut beredar di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Polda Sumatera Selatan, dan Mabes Polri sendiri.
BACA JUGA: Papa Novanto: Saya Sangat Bangga pada Ahok
"Sudah tujuh laporan. Nanti diproses secara proporsional," kata Boy.
Mantan Kapolda Banten ini mengungkapkan bahwa pihaknya belum melakukan tindakan mengenai laporan tersebut. Namun, Pasalnya, alat bukti yang diserahkan pelapor tidak lengkap.
BACA JUGA: Operasi Narkoba, Oknum Polisi Ini Terancam Dipecat
"Itu belum fix dulu, tapi kami cari lagi terkait laporan. Realnya ini multitafsir, berubah-berubah. Ada hal yang tidak original lagi," kata Boy.
Sementara itu, Boy mengimbau agar masyarakat tidak terseret polemik yang belum jelas pangkal perkaranya. Apalagi, mengenai isu SARA yang berdekatan dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017 mendatang.
"Pilkada di DKI Jakarta, kami berharap masyarakat turut serta, bagaimana upaya bersama melakukan di lapangan iklim demokratis. Jangan mengangkat SARA karena itu sensitif. Apalagi itu dilakukan untuk mencari kebencian di tengah publik. Jangan menyebarluaskan mengarah pada ujaran kebencian," terang Boy.
Pesan ini, juga Boy atensikan kepada tim sukses dan para pendukung salah satu jagoannya dalam pilkada. "Jangan buat keruh," tegas Boy.
Boy juga meminta agar pemuka agama dan tokoh masyarakat menciptakan suasana kondusif jelang pilkada serentak. "Paling tidak dalam hal ini para alim ulama, memberikam pencerahan. Ahli dan guru agama, kami harap bisa jadikan momentum, melakukan sifat dakwah memberikan pemahaman," tandas Boy. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Apa Sebenarnya Antara Ahok dan Polda Metro?
Redaktur : Tim Redaksi