Macan Tutul Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Rabu, 24 Mei 2023 – 07:25 WIB
Acara pelepasliaran macan tutul jawa bernama Wahyu di Gunung Halimun Salak, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (23/5/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan

jpnn.com - BOGOR - Seekor macan tutul Jawa dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5). Macan tutul Jawa yang dinamai Wahyu, itu sebelumnya ditangkap warga karena masuk ke lingkungan perkampungan.

Pelepasliaran macan tutul Wahyu di Gunung Halimun Salak dilaksanakan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Balai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

BACA JUGA: Ancol Hadirkan Pekan Gembira Ria Selama Libur Lebaran, Ada The Changcuters Hingga Trio Macan

Kegiatan itu juga didukung oleh Yayasan Cikananga Konservasi Terpadu, Yayasan Sintas Indonesia, Forum Konservasi Macan Tutul Jawa, Fansfornature, Orang Utan Help, Wanicare, Gembira Loka Zoo, Yayasan Bakti Barito, dan Star Energy Geothermal Salak, Ltd.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat Irawan Asaad menyampaikan area Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi milik Star Energy Geothermal Salak dinilai cocok untuk habitat baru Wahyu, macan tutul berusia sekitar enam tahun, yang dievakuasi dari perkampungan warga pada 2017.

BACA JUGA: Polda Jawa Timur Bongkar Jual Beli Satwa Langka, Ada Macan Tutul dan Binturung

"Di tempat ini pakannya lengkap, sumber air terjaga. Terima kasih kepada Star Energy. Ini bagian dari konservasi keanekaragaman hayati," kata Irawan.

Menurut Irawan, pelepasliaran macan tutul Jawa merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menyongsong Hari Konservasi Alam Nasional 2023. "Semoga kegiatan ini membuat ekosistem makin berimbang," ungkapnya.

BACA JUGA: Macan Tutul Tutup Satu-Satunya Bandara di Nepal

Manajer Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Cahyono Hidayat Subekti mengatakan Wahyu dievakuasi dari Kabupaten Cianjur ketika berusia 10 bulan. Saat itu, lanjut dia, Wahyu ditangkap warga karena masuk ke lingkungan perkampungan. Saat diserahkan ke PPSC, kata Cahyono, Wahyu dalam kondisi lemas dan dehidrasi.

"Semua diikat, satwa sudah lemah dehidrasi. Kemudian kami melakukan perawatan untuk memulihkan kondisi Wahyu," katanya.

Cahyono mengungkapkan bahwa sebelum dilepasliarkan, Wahyu dilatih supaya bisa bertahan hidup di alam bebas.

“Kami buat kandang cukup besar untuk persiapan pelepasliaran. Kami persiapkan dia supaya bisa bertahan hidup. Interaksi dengan manusia dibatasi sekali," jelasnya.

Dia berharap Wahyu dapat bertahan hidup bersama satwa liar yang lain di Gunung Halimun Salak.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indra Exploitasia Semiawan menyampaikan bahwa populasi macan tutul Jawa diperkirakan meliputi 200 sampai 400 individu.

“Kami sedang memperbaharui data dari populasi macan Jawa yang sekarang ini. Jadi, kita menghitungnya bukan dari sisi sensusnya, bukan satu per satu macan Jawa dihitung, tetapi dilihat dari kerapatan populasi," kata Indra. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler