jpnn.com, MADIUN - Beberapa kali guncangan dirasakan masyarakat di sebagian wilayah Kabupaten Madiun, Jatim pada Sabtu (3/8).
BMKG Sawahan, Nganjuk, mencatat bahwa gempa swarm mencapai 19 kali sejak pertama terjadi pada pukul 05.56.
BACA JUGA: Gempa Pandeglang Menyisakan Trauma
Sensor BMKG mencatat gempa pertama dengan magnitudo 2,8 SR. Pusat gempa berada di 8 km barat daya Kabupaten Madiun dengan kedalaman 5 km.
Setelah itu, beberapa kali gempa mengalami peningkatan. Guncangan cukup kuat dengan magnitudo 3,4 SR dirasakan pada pukul 09.42.
BACA JUGA: Ada Lindu di Barat Daya Pandeglang, Istana Heningkan Cipta Sebelum Gelar Wayang
BACA JUGA : PascaGempa Banten, Air Laut Sempat Surut Sekitar 20 cm
Kepala UPT BMKG Sawahan Chudori mengungkapkan, aktivitas gempa tektonik itu membujur dari Ponorogo ke arah timur laut Madiun.
BACA JUGA: Pascagempa 6.9 SR, Ini Data Kerusakan Versi BNPB
Gempa dipicu karena adanya aktivitas lempengan lava yang sudah tidak aktif di bawah Gunung Pandan maupun Gunung Wilis.
''Kedua gunung itu merupakan gunung api, tetapi sudah lama tidak aktif,'' ungkapnya.
Pengamatan geologi yang selama ini dilakukan BMKG, ucap Chudori, menunjukkan bahwa lempengan di bawah gunung tipe stratovolcano setinggi 897 meter itu berbentuk tumpukan lava purba.
BACA JUGA : Gempa Potensi Tsunami, Tim Ekspedisi Selamatkan Diri ke Bukit
Hingga saat ini, pihaknya terus memantau aktivitas lempengan tanah di sekitar Gunung Pandan.
Hal tersebut dilakukan karena diperkirakan gempa masih terjadi secara beruntun dalam beberapa hari ke depan. ''Kejadian gempa swarm di Madiun itu masih dalam kategori tidak berbahaya,'' ujar Chudori. (her/c5/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Gempa di Barat Daya Pandeglang, Jakarta Ikut Bergoyang
Redaktur & Reporter : Natalia