JAKARTA - Gagalnya usulan angket mafia pajak tak hanya sekedar hasil pertarungan politik di DPRKepentingan mafia pajak diduga ikut menumpanginya.
Bahkan ditengarai pula, angket menjadi alat untuk memeras konglomerat yang bermasalah dengan kasus pajak
BACA JUGA: Terancam Direshuffle, Menteri PKS Pasrah
Hal itu diungkapkan pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens dalam diskusi dialektika kenegaraan di DPD RI, Rabu (23/2)BACA JUGA: Demokrat Puji Sikap Gerindra
Ada uang Rp 200 miliar untuk menggagalkan angket," ujar Boni.Menurutnya, konglomerat yang bermasalah dengan pajak memang ingin usulan angket kandes
BACA JUGA: Adik Gus Dur Terancam Didepak dari DPR
"Saya diskusi dengan teman-teman saat proses pengambilan keputusan angket berlangsungDan muncullah angka Rp 200 miliar itu," ucap Boni.Calon doktor di sebuah universitas di Jerman itu sempat menduga kalahnya pengusung angket karena sikap politik GerindraNamun Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon membantah anggapan itu
Mengutip Fadli Zon, Boni mengatakan, Gerindra tidak mau ikut arus"Saya tak setuju dengan FadliTapi saya bisa memahaminya, karena angket ini dimainkan olrh politisi profesionalDan Gerindra memang tak mau dimanfaatkan, termasuk untuk memeras," ucapnya
Boni menambahkan, para mafia sejak reformasi bergulir memang menyebar dan menyusup di berbagai institusiMasalahnya, kata Boni, hal itu sulit dibuktikan lantaran sistem demokrasi membuka peluang penyusupan itu"Karena demokrasi kita hanya prosedural, bukan substantifAsal demokratis saja," ujarnya.
Meski demikian Boni mengingatkan Presiden susilo Bambanh Yudhoyono agar bersikap tyegas dan tidak kompromi dengan mafia pajak yang menumpangi para politisi"Jangan sampai SBY tak sadar masuk perangkap mafia," cetusnya.(fas/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angket Usut Mafia Pajak Kandas di DPR
Redaktur : Tim Redaksi