Mahasiswa Asal Papua di Surabaya Desak Pemerintah Berdialog dengan OPM

Senin, 31 Mei 2021 – 22:07 WIB
AMP di Surabaya saat aksi di depan Mapolda Jatim, Senin (31/5). Mereka menuntut perhatian penindasan yang terjadi di Papua. Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Puluhan massa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya melakukan aksi di depan Mapolda Jatim, Senin (31/5).

Aksi ini dilakukan untuk mendesak kepolisian membebaskan tiga orang yang ditangkap atas tuduhan makar. Selain itu pemerintah juga diminta menarik seluruh personel militer di Papua. 

BACA JUGA: Pangdam Cendrawasih Tegaskan Tidak Ada Pasukan Setan yang Dikirim ke Papua

Korlap Aksi AMP Ricky Inyomusi mengatakan pihak-pihak yang mendukung Palestina tidak usah berkoar-koar, harusnya memerhatikan penindasan yang terjadi di tanah Papua.

"Hari ini penindasan yang dirasakan bangsa Palestina juga terjadi di Papua. Lihat kami yang sedang ditindas juga oleh Indonesia," ucap dia.

BACA JUGA: Kapan Izin Liga 1 dan 2 Terbit? Menpora Singgung Soal Kapolri ke Papua

Massa meminta pemerintah menghentikan operasi militer di Papua. Tuntutan-tuntutan mereka harus didengar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta agar bisa tersampaikan ke atasannya di Mabes Polri.

"Segera bebaskan tapol Papua," teriaknya.

BACA JUGA: Keputusan Penting Mabes Polri terkait Satgas Nemangkawi Pemburu KKB di Papua

Ricky mengaku setuju dengan opsi diplomasi atau dialog antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan Pemerintah Indonesia, dengan sejumlah syarat.

Salah satunya berupa diplomasi itu harus juga dihadiri dan dimediasi oleh PBB. "Langsung berdialog dengan TPNPB-OPM," pungkas Ricky. (mcr12/jpnn)


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler