JAKARTA - Polemik antara Sudirman Said versus Setya Novanto dipandang oleh Jaringan Aksi Mahasiswa Indonesia (JAM-Indonesia) hanya sebuah pengalihan dari isu penting yang sebenarnya harus diselesaikan. Isu penting yang coba ditutupi itu adalah perpanjangan kontrak karya PT Freeport.
"Dikit-dikit Polemik, maling teriak maling, kita dibuat bingung. Itu gak penting, kita dibuat bingung, media
dibuat bingung. Kami mengkaji, kalau polemik tersebut hanya permainan freeport untuk melancarkan perpanjangan kontrak karya atas emas dan tambang," ucap salah seorang koordinator JAM Indonesia, Hayum Talouhu di Jakarta, Senin (30/11).
Menurutnya, nasib masyarakat Papua yang selama ini tanahnya dieksploitasi Freeport jauh lebih penting dari polemik Novanto dengan Sudirman. Apalagi, sebenarnya ketua orang penting itu pada dasarnya sama-sama hanya mencari keuntungan pribadi dari Freeport.
Oleh karenanya, Hayum mendesak pemerintah mengabaikan polemik Sudirman Said dan Setya Novanto. Menurutnya, lebih baik sekarang pemerintah bersiap untuk mengambil alih seluruh aset milik perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.
"Segera nasionalisasi aset Freeport di Indonesia atau kami mendukung Papua Merdeka, merdeka untuk sejahtera," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Rektor IPDN: Sesuai Perintah Pak Tjahjo, Saya Laksanakan!
BACA ARTIKEL LAINNYA... MKD Harus Ketok Palu Sebelum Reses, Kalau Tidak....
Redaktur : Tim Redaksi