Mahasiswa Ini Nekat Bikin Laporan Palsu Dibegal Lantaran Takut Dimarahi Sang Ibu

Selasa, 25 Agustus 2020 – 21:24 WIB
M Fauzan, mahasiswa yang membuat laporan palsu. Foto: antaranews.com

jpnn.com, SELONG - Seorang mahasiswa bernama M Fauzan, 20, nekat membuat laporan palsu dibegal lantaran takut dimarahi ibunya menjual telepon genggam.

Terungkapnya laporan palsu warga Dusun Sepapan Bat, Desa Sepapan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, itu saat anggota Polsek Jerowaru melakukan olah TKP.

BACA JUGA: Tak Akur dengan Istri, Ahai Malah Seret Paksa Keponakan ke Dalam Kamar, Sudah Tiga Kali

"Memang betul saya buat laporan palsu, karena takut dimarahi sama ibu karena telah jual HP," ungkap M Fauzan, korban pembegalan palsu di kantor Polres Lotim, Selasa (25/8).

Menurutnya, saat pulang ke rumahnya, ibunya melihat dirinya pulang dengan kondisi terlihat kesakitan dan memang saat itu maagnya sedang kambuh.

BACA JUGA: Gadis Ayu Dua Hari Tak Pulang, Ternyata Dibawa Kabur Pria Tak Dikenal, Modusnya Diimingi Pekerjaan

Namun saat ditanya ibunya, justru membuat cerita palsu kepada ibunya, kalau dirinya telah dibegal, saat pulang dari mengantar kunci serep ke rumah temannya.

Ia menceritakan kalau HP miliknya dirampas pelaku dan dibawa kabur, padahal HP miliknya telah dijual ke temannya dengan alasan butuh uang.

BACA JUGA: Gelapkan Uang Perusahaan Puluhan Juta Rupiah, Zuhriansyah Bikin Laporan Palsu Dibegal

Ibunya yang mendengar Laporan anaknya, langsung mendatangi Polsek Jerowaru untuk membuat laporan.

"Saya tidak menyangka laporan palsu yang dibuat itu akan berakibat fatal dan dirinya langsung membuat pernyataan permintaan maaf kalau dirinya telah membuat laporan palsu," sebutnya saat ditemui di Polres Lotim.

Menurut Fauzan, terhadap laporan palsu yang dibuat ini, dirinya sempat diamankan polisi terkait kasus laporan palsu yang dibuatnya.

Kasat Reskrim Polres Lotim, AKP Daniel P Simangunsong SIK yang dikonfirmasi membenarkan adanya warga telah membuat laporan palsu seolah-olah dibegal.

Terungkapnya kasus laporan palsu ini menurutnya, saat dilakukan olah TKP dengan minta keterangan korban, dan terungkap kalau korban tidak pernah di begal, apalagi sampai dirampas HP-nya.

BACA JUGA: Keluarga Sebut Tegar Meninggal Bukan Bunuh Diri, Begini Cerita Sang Ayah

"Korban mengakui dihadapan penyidik kalau laporannya palsu,dengan meminta maaf dan berjanji akan mencabut laporannya," tandasnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler