Mahasiswa ITB Ikut Tolak Kereta Cepat

Sabtu, 20 Februari 2016 – 04:25 WIB
Ilustrasi, Foto: dok jpnn

jpnn.com - BANDUNG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa ITB menggelar aksi unjuk rasa di depan Hotel Panghegar, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/2). ‎Di tempat tersebut sedang berlangsung sosialisasi Kereta Cepat Indonesia China yang mengangkat topik, 'Geliat Kota Baru Dorong Pertumbuhan Ekonomi'.

‎Presiden KM ITB 2016, M Mahardhika Zein mengatakan, pihaknya menolak pembangunan instan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebelum adanya pengkajian ulang mengenai kelayakan finansial proyek.‎

BACA JUGA: Simak Ini! Kabar Baik Terkait Pemekaran dari Kemendagri

"Kami meminta Menteri BUMN untuk memberikan kejelasan berkaitan dengan proyek ambisius yang dinilai sarat kepentingan asing dan bernuansa politis," kata Mahardika, seperti diberitakan RMOLJabar.com‎.

Sementara itu, koordinator aksi, Luthfi mengatakan bahwa pihaknya juga menuntut agar proses pembangunan sesuai dengan aturan, prosedur, dan kaidah yang berlaku. ‎Mereka juga menilai, proyek tersebut kontradiktif dengan janji Jokowi yang akan meningkatkan pembangungan di luar Jawa dan membangun kemaritiman.

BACA JUGA: Keterangannya Dibutuhkan KPK, Anak Buah Gus Imin Malah ke Luar Kota

‎"Lebih baik di arahkan di sana. Banyak timbul pertanyaan, atas dasar kepentingan siapa," katanya.

Dalam aksinya ini para mahasiswa membawa pataka dan poster bergambar Presiden Jokowi, Menteri BUMN Rini Soemarno yang di dalamnya terdapat kalimat kritis menolak proyek kereta cepat ini.

BACA JUGA: Diproyeksi Menarik 1 Juta Wisman di 2019, Optimis Toba Bisa!

Selain itu, kata dia, rencana pembangunan kereta cepat itu akan dibuat pada tahun 2030, tapi kenapa harus dibangun 2016-2019 ini dan dijadikan proyek nasional.‎"Kami juga menilai banyak hak yang bertentangan, Perpres 107/2015 dengan Perpres nomor 3/2016," katanya. (rmo/dil/jpnn)‎

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela Negara Cara Terkini MPR Sosialisasikan Empat Pilar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler