jpnn.com - MANOKWARI – Mahasiswa dan warga Manokwari melakukan aksi solidaritas untuk mahasiswa Papua di Jogjakarta. Aksi dilakukan di di Kantor DPRD Papua Barat (PB).
Radar Sorong (Jawa Pos Group), Selasa (19/7) melaporkan, massa juga mengutuk umpatan ormas di Jogja yang mengeluarkan kata-kata tak pantas.
BACA JUGA: Tiga Koruptor Bansos dan Mes Dijeblosin ke Penjara
“Penghinaan ini bukan hanya menyakiti mahasiswa asal Papua di Jogja. Mahasiswa yang berada di asrama Kamasan di Jogja itu dari Merauke, Sorong, Jayapura dan daerah-daerah lainnya di Papua. Asrama itu aset pemerintah,” ujar Jack Wanggai, tokoh pemuda saat berorasi di kantor DPRD PB.
Wader Wilson, koordinator aksi mengecam perlakuan aparat keamanan yang mengurung mahasiswa asal Papua di dalam asrama Kamasan Jogja. Tak hanya itu, beberapa mahasiswa dikabarkan menjadi korban pemukulan. Bahkan ada oknum ormas yang mengeluarkan kata-kata rasis.
BACA JUGA: Warga Gempar! Nordin M Top Muncul di Pasar, Ini Fotonya
Massa mahasiswa juga menyampaikan sejumlah tuntutan yang dibacakan Presiden BEM Unipa dan kemudian diserahkan ke anggota DPRD PB. Terdapat enam poin tuntutan, di antaranya, pemerintah DI Jogjakarta segera menjamin kenyamanan dan keamanan mahasiswa Papua yang studi di Kota Gudeg itu.
Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Papua juga diminta segera melakukan komunikasi tingkat tinggi dengan Pemda DI Jogja untuk menjamin kepastian keamanan dan kenyamanan pada mahasiswa asal Papua dan Papua Barat di Jogja.
BACA JUGA: Usai Mengajar, Bu Guru Masuk Penjara
“Para muspida Provinsi Papua Barat segera ke Jogja untuk mencari win-win solution terhadap persoalan yang terjadi di Jogja dengan menuntut pemerintah Jogja meminta maaf atas nama rakyat Jogja atas makin, cacian dan hinaan,” tegasnya.
Atas nama mahasiswa Papua, Presiden BEM Unipa mengutuk segala tindakan pelecehan, pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Pemerintah pusat dan daerah harus segera menyelesaikan berbagai kasus HAM yang dialami Papua.
“Jika pemerintah tidak merespons pernyataan ini, maka kami solidaritas mahasiswa dan rakyat Papua peduli kemanusiaan akan menduduki kantor DPR Papua Barat sampai pernyataan kami dilaksanakan,” tandasnya. (lm/fab/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Petinggi PKS Itu Diajak Jalan, Diperkosa, Mulut Dibekap, Dibakar
Redaktur : Tim Redaksi