Mahasiswa Perlu Diajak Berbisnis

Senin, 17 Oktober 2011 – 17:31 WIB

JAKARTA - Sebagian besar masyarakat di Indonesia beranggapan bahwa sekolah bisnis (business school) dengan sekolah wirausaha (entrepreneurship school) adalah samaTernyata, menurut President Universitas Ciputra Entrepreneur Center (UIEC), Antonius Tanan, kedua jurusan pendidikan tinggi ini merupakan dua hal yang berbeda.

"Orang yang bekerja di bidang bisnis, lebih besar diarahkan menjadi karyawan dan juga pemilik bisnis

BACA JUGA: Biarkan Siswa Tawuran, Dana Sekolah Dihentikan

Sementara ketika seseorang masuk ke dalam entrepreneurship school, pilihannya bukan jadi pegawai, melainkan menjadi entrepreneur (wirausahawan)," ungkap Antonius saat ditemui di sela acara seminar Entrepreneurship School di Mercure Hotel, Jakarta, Senin (17/10).

Di dalam acara yang digelar oleh Jawa Pos Group dan juga dihadiri para General Manager Jawa Pos Group tersebut, Antonius mengungkapkan, selama ini ada kesalapahaman masyarakat mengenai bisnis school
Maka dari itu, lanjut dia, pemahaman mengenai entrepreneurship school harus lebih digalakkan guna meluruskan pemahaman masyarakat, sehingga bisa membedakan antara business school dengan entrepreneurship school.

"Maka itu, harus dipromosikan

BACA JUGA: Sultra Kekurangan Guru IPA

Karena cara belajarnya memang sudah beda
Entrepreneurship school itu lebih banyak praktek

BACA JUGA: Pekanbaru Kekurangan 400 Guru SD

Mereka diajarkan langsung bagaimana berbisnisBahkan, para siswa juga diajak untuk belajar  menciptakan bisnis, karena ini yang sangat penting, di samping masalah pemasarannya," ujarnya.

Lebih jauh pria yang karib disapa dengan panggilan Anton itu menambahkan, orang yang belajar mengenai entrepreneur, secara tidak langsung akan mempelajari bisnisSementara orang yang belajar di business school, belum tentu menjamin seseorang menjadi entrepreneurAlasannya, karena bisnis shcool memang mengarahkan seseorang menjadi ahli di bidang marketing,  manajemen dan menjadi pegawaiSedangkan entrepreneurship school, akan mengarahkan seseorang untuk menjadi entrepreneur.

"Di dalam entrepreneurship school, mahasiswa lebih banyak diajarkan dalam bentuk praktek atau learning by doingMisalnya, praktek membuka usaha dan melayani pelangganSementara kalau business school hanya "to know"-nya saja," tukasnya.

Oleh karena itu, pendidikan entrepreneurship memang menuntut pengajar untuk mengubah cara mengajar agar tidak selalu teoritis sajaAnton pun menekankan pentingnya praktik, sehingga mahasiswa mampu untuk  memahami sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha yang baik dan sukses(Cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mekanisme BOS 2012 Perlu Aturan Hibah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler