jpnn.com, ROKAN HULU - Kordinator Persatuan Mahasiswa Anti Korupsi Rokan Hulu (Permak Rohul) Badrun mengharapkan pejabat daerah yang ada di kabupaten tersebut tidak terlibat kasus korupsi.
"Kami ingin pemerintahan daerah yang bersih dan lebih mementingkan kepentingan untuk membangun kesejahteraan masyarakat rohul, dari tingkatan bupati hingga ke bawah harus bersih," kata Badrun dalam keterangan persnya, Senin (8/5).
BACA JUGA: Bamsoet: Perguruan Tinggi Jangan jadi Menara Gading
Lebih lanjut, kata Badrun, Rohul merupakan daerah menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan kearifan budaya.
"Tahun 2017 masyarakat Rohul dikejutkan oleh penetapan tersangka bupati terpilih yang lahir dari demokrasi rakyat, ini sungguh ironis ketika pemimpin yang baru terpilih tersandung kasus hukum," ungkapnya.
BACA JUGA: KPK Sebut Sistem Pembahasan RAPBN-P Lemah
Oleh karena itu, kata Badrun, Rohul kedepannya harus bersih dari oknum-oknum dan pejabat kotor yang terindikasi merampok APBD secara besar-besaran dari tahun 2011 sampai sekarang.
"Banyak kasus seolah-olah dipetieskan seperti dugaan laporan fiktif dan penyelewengan anggaran Satpol PP Rokan Hulu tahun 2016, dugaan korupsi pembangunan Islamic Center Rokan Hulu yang diduga merugikan negara 150 milyar dan bimtek Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD)," jelasnya.
BACA JUGA: Suhardi Alius: Mahasiswa Ujung Tombak Penjaga NKRI
Sebenarnya, kata Badrun, otak pelaku dari perampokan besar-besaran APBD Rokan Hulu, sudah diketahui. Para penegak hukum pun sudah mempunyai cukup bukti.
Tapi, anehnya hingga saat ini pihak penegak hukum tidak berani untuk menindaklanjutinya.
"Intinya kami ingin pemerintahan Kabupaten Rokan Hulu ini bersih dan pembangunan bisa terlaksana dengan baik," tutupnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Harus Berperan Aktif Menangkal Radikalisme
Redaktur & Reporter : Adil