jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 20 anak muda yang mengatasnamakan Koalisi Pemuda Mahasiswa Anti Plagiasi melakukan demo di depan Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Senin (31/5). Menurut Koordinator Lapangan Muh Sawal Ampera, aksi tersebut sebagai wujud protes atas jalannya pemilihan rektor Universitas Halu Oleo (UHO).
"Kami menilai ada ketidakberesan dalam Pilrek UHO makanya kami meminta perhatian Mendikbudristek Nadiem Makarim," kata Sawal kepada JPNN.com, hari ini.
BACA JUGA: Mas Nadiem Meluncurkan Program KIHAJAR 2021, Begini Penjelasannya
Dia menyebutkan ada lima poin pernyataan sikap mereka, yaitu:
1. Meminta Kemendikbudristek melakukan pendalaman dan memeriksa atas perbedaan hasil dari dua tim review bentukan Kemendikbudristek dengan melibatkan Ombudsman RI dan pengawasan DPR RI dalam hal ini Komisi X.
BACA JUGA: Inilah Bukti Mas Nadiem Makarim Memprioritaskan Guru
2. Diambil tindakan tegas sesuai Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 terkait dugaan plagiat yang dilakukan Muh. Zamrun Firiu baik menyangkut pemeriksaan atas subtansi plagiat maupun segala hal yang menyangkut konsekuensinya.
3. Dilakukan penundaan pemilihan rektor UHO yang awal direncanakan tanggal 16 Juni 2021 hingga terdapat keputusan yang tegas tentang dugaan tindakan plagiat tersebut di atas sesuai Permendiknas 17/2010.
BACA JUGA: Jelang PTM Terbatas, Ini Permintaan Mas Nadiem kepada Seluruh Guru
4. Mencurigai adanya indikasi korupsi dan tekanan politik di balik keluarnya surat Dirjen Dikti yang meloloskan calon rektor plagiat
5. Mendesak Kemendikbudristek untuk menerapkan Permen No.21 Tahun 2018 tentang pengangkatan dan pemberhentian pmpinan perguruan tinggi.
Sawal menambahkan, pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting bagi kalangan mahasiswa dan akademisi. Karena itu penting menjaga nilai-nilai integritas dalam memperdalam ilmu di bidang pendidikan di kalangan mahasiswa dan akademisi.
"Tak terkecuali di lingkup UHO," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad