Mahasiswa Sweeping Polisi Buntut Aksi Brutal di Musala

Kamis, 27 November 2014 – 12:00 WIB
Mahasiswa IAIN Palu, Sulawesi Tengah membuat pagar betis di pintu masuk SPBU Diponegro, Rabu (26/11). Aksi itu merupakan bentuk protes atas kenaikan BBM oleh pemerintah. AGUNG SUMANDJAYA/RADAR SULTENG/JPNN.com

jpnn.com - PEKANBARU -- Mahasiswa Universitas Riau (Unri) melakukan unjuk rasa di Jalan HR Soebrantas atau di depan gerbang kampus mereka, sekitar pukul 16.00-18.00 WIB, Rabu (26/8). Ratusan mahasiswa ini petang kemarin melakukan aksi bakar ban dan menutup jalan dari kendaraan umum yang melintas.

Akibat aksi tersebut, jalur kiri menuju arah Kampar dijadikan dua arah. Sehingga macet panjang tak terelakkan mulai dari Kampus Unri hingga Simpang Soebrantas-SM Amin. Macet panjang dan aksi sweeping terhadap pihak kepolisian yang melintas di depan kampus Unri sempat memanas sekitar pukul 17.30 WIB. Pasalnya, beberapa mahasiswa yang membawa batu sempat melempar batu ke kaca belakang mobil Daihatsu Terios hingga pecah. Aksi ini dilakukan karena salah seorang di dalam mobil mengenakan seragam polisi.

BACA JUGA: Sopir Bus Maut Dituntut 1,6 Tahun Penjara

Mahasiswa sempat menginterogasi polisi tersebut, namun tak berlangsung lama. Sebab dari pernyataan yang disampaikan sang polisi, dia berasal dari Batam dan berencana menuju Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II.

Presiden Mahasiswa Unri Zulfa Hendri kepada Riau Pos (Grup JPNN.com) mengatakan bahwa mahasiswa mengutuk tindakan pemukulan yang dilakukan pihak kepolisian dalam kejadian sehari sebelumnya. Sebab mereka menilai aksi dilakukan tertib dan tidak anarkis.

BACA JUGA: Naik 20,75 Persen, UMP Banten Diklaim Tertinggi se-Indonesia Setelah Babel

‘’Tetapi mereka (polisi, red) malah menyerang mahasiswa secara brutal dan sampai ke rumah ibadah. Bahkan mahasiswa yang sedang berdoa usai salat juga dipukuli. Tentu hal ini mengangkangi demokrasi. Makanya hari ini kami kembali melakukan aksi mengutuk aksi pihak kepolisian itu,’’ jelasnya.

Dalam aksi kemarin, Zulfa dan rekan-rekannya meminta kepolisian untuk meminta maaf secara terbuka. ‘’Apa yang mereka lakukan tidak bisa diabaikan, karena mereka menyerang mahasiswa yang tidak bersenjata,’’ jelasnya.

BACA JUGA: Sebulan Buron, Lima Pembunuh Imam Dibekuk

‘’Jadi aksi kami ini menolak kehadiran Jokowi di Riau dan kenaikan BBM,’’ tegasnya.

Sedangkan Koordinator Aksi Mahasiswa Unri, Erlangga kepada Riau Pos mengatakan mereka berasal dari seluruh elemen mahasiswa dari berbagai kampus di Riau. Mereka menolak kehadiran Jokowi di Riau.

‘’Kami menolak kehadiran Jokowi ke Bumi Lancang Kuning. Kemudian Jokowi-JK harus mundur dari jabatannya. Kemudian kami meminta pemerintah untuk kembali menurunkan harga BBM,’’ jelas Erlangga.

Setelah puas berorasi akhirnya sekitar pukul 18.00 WIB para pengunjuk rasa baru meninggalkan jalan menuju kawasan kampus dan membuka akses jalan tersebut.
Aksi mahasiswa yang sempat memblokade jalan juga membuat beberapa masyarakat kurang senang. Kendati memakluminya, mereka juga protes.

‘’Kami bukan marah mereka berunjuk rasa dan menyampaikan aspirasi, tapi tolong jalan sampai menutup jalan ini. Ini kan jalan umum. Apalagi tadi ada ambulans yang terkurung macet. Kan dosa kalau begitu,’’ kata Aprizal warga Jalan Purwodadi kepada Riau Pos.

Bagaimanapun, kata Aprizal dirinya pernah mahasiswa juga. ‘’Kami dukung mereka menyampaikan aspirasi. Tapi tengok waktu dan tempat. Jangan asal demo aja, kan warga yang menjadi kesulitan,’’ lanjutnya.

Hal serupa disampaikan Zalfandri warga Harapanraya, menurut dia di Jalan Soebrantas itu kalau sore hari tanpa unjuk rasa juga macet. ‘’Apalagi sampai ada aksi blokir jalan tentu tambah macet. Saya saja terkena macet,’’ jelasnya. (s/RPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Bayi Laki-laki Dibuang di Halaman Masjid


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler