Dengan membentangkan spanduk dan membawa sejumlah poster yang bertuliskan tuntutan dan ajakan kepada rakyat, mahasiswa terus berorasi dengan melakukan long march dari depan kantor Departemen Dalam Negeri (Depdagri) menuju istana kepresidenan.
Koordinator Lapangan, Andi Purnama Yudha saat ditemui JPNN mengatakan, kondisi bangsa saat ini belum juga mengalami perubahan yang signifikan, dan masih jauh dari harapan.
"Aset-aset strategis bangsa yang semestinya digunakan untuk kesejahteraan rakyat, malah digadaikan kepada pihak asing," kata Andi.
Lebih-lebih, ucap Andi, hal ini diperparah lagi oleh garis kebijakan ekonomi yang dianut oleh elit politik yang cenderung berafiliasi dengan ekonomi neoliberal.
Untuk itu, BEM se-Jabodetabek dengan tegas menyatakan sikap, yakni menolak capres-cawapres neoliberal, membangun kemandirian bangsa, nasionalisasi aset-aset strategis bangsa
BACA JUGA: Isu Neolib Hanya Sekedar Stigma
Selain itu, BEM juga mendesak pemerintah agar menjaga netralitas bagi pegawai negeri sipil (PNS), TNI dan PolriSetelah berorasi di depan Monas, sedianya ratusan mahasiswa ini akan beranjak menuju istana kepresidenan guna menyampaikan langsung aspirasinya kepada presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga saat ini kembali mencalonkan diri sebagai capres
BACA JUGA: Visi Ekonomi Capres Belum Berdasar Konstitusi
Namun, karena ketatnya penjagaan dari aparat kepolisian, akhirnya ratusan mahasiswa inipun mengurungkan niatnya untuk berunjukrasa ke istanaBACA JUGA: Dipecat, Gus Choi Malah Syukuran
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Garap Pemilih ABG
Redaktur : Tim Redaksi