Mahasiswa Unair Tewas Dalam Mobil, Ada Surat Berbahasa Inggris

Senin, 06 November 2023 – 08:59 WIB
Aparat kepolisian saat mendatangi TKP tewasnya mahasiswa FKH Unair di dalam mobil di halaman apartemen Jalan H. Anwar Hamzah Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (5/11/2023). Foto: ANTARA/HO-ADS

jpnn.com, SURABAYA - Polisi masih menyelidiki kematian seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang ditemukan tewas dalam mobil.

Jasad korban ditemukan di dalam mobil yang terparkir di halaman apartemen Jalan H. Anwar Hamzah, Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu pagi (5/11).

BACA JUGA: Pria Penyerang Polres Tarakan Tewas Ditembak Polisi

Kanit Reserse Kriminal Polsek Waru AKP Ahmad Yani menyebut mahasiswa Unair tewas berinisial CA asal Kediri (21).

Di dalam mobil berpelat AG 1484 BY, tempat CA ditemukan tewas, polisi menemukan sejumlah barang pribadi milik korban berupa telepon genggam dan kartu identitas diri.

BACA JUGA: Pembunuhan di Jambi Ternyata Bermotif Asmara, Pelakunya Ayah dan Anak

Polisi juga menemukan benda berupa tabung helium beserta selang mengarah ke kantong plastik yang membungkus kepala korban.

Satu lagi, di dalam mobil itu juga ditemukan sepucuk surat wasiat berbahasa Inggris.

BACA JUGA: Kasus Pembunuhan di Serdang Bedagai, Moti?fnya Tak Disangka

"Ada handphone, dompet korban, dan tabung helium. Suratnya berbahasa Inggris," ujar Ahmad Yani.

Adapun surat itu ditujukan kepada orang tua, sahabat, dan orang dekat korban.

Walakin, AKP Yani enggan mengungkapkan isi surat tersebut lantaran masih diselidiki.

"Bahasa Inggris pokoknya, masih bingung ini," ucapnya.

Hingga kini polisi belum memastikan penyebab kematian CA karena autopsi jenazah korban masih berlangsung.

"Nunggu autopsi dulu, belum tahu penyebab meninggalnya korban," kata Yani.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair Prof. Dr. Murni Lamid mengaku terkejut atas kematian mahasiswanya tersebut.

Murni mengatakan bahwa CA saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan, yaitu program co-asistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi.

"Saya cukup kaget dan deg-degan ini tadi. Saya menangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali," tuturnya.

Menurut Murni, korban CA dikenal memiliki kepribadian yang baik dan mempunyai banyak teman serta sahabat.

CA juga berada di kelompok 41, yang pada Senin (6/11) akan menjalani program co-asistensi di divisi parasitologi.

"Saya dapat berita dari keluarganya bukan dari polisi," ujarnya.(Antara/JPNN.com)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler