jpnn.com - NINGSIH Tripila (22), mahasiswi semester IV Stikes Flora, Medan, merupakan salah satu korban tewas tragedy banjir bandang Air Terjun Dua Warna Sibolangit, Sumut. Dia merupakan warga Siulak Deras, Kerinci, Jambi.
Dipar Kusmi- Kerinci
BACA JUGA: Kuliah Nyaris DO, Kini Setiap Hari Ponselnya Terus Berdering
Semasa hidupnya korban dikenal sebagai pribadi yang baik. Begitu kesan yang dirasakan Moer Anita, nenek Ningsih Tripila. "Dia adalah anak yang baik," ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Kerinci ini mengungkapkan, korban merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
BACA JUGA: Nusakambangan, Indah tapi Ngeri, "Kalau Mau Eksekusi, Di Sini"
"Dia sekolah SMP dan SMA di Padang Panjang, sekarang kuliah di Stikes Medan. Keluarga kita banyak di Medan," ujarnya.
Dikatakannya, korban sering pulang ke Kerinci disaat libur kuliah dan Lebaran. "Orangtuanya buka toko kain Ningsy di Pelompek Kayu Aro," ucapnya.
Kini dirinya mengaku sangat kehilangan cucnya yang cantik itu. "Tapi ini sudah kehendak Allah SWT," ujarnya.
BACA JUGA: Firasat Seorang Ibu yang Putrinya jadi Korban Tragedi Air Terjun Dua Warna
Moer Anita mengaku sedang mengambil sidik jari korban di Dinas Dukcapil. Kerinci. "Polres dan RS Bayangkara di Medan minta sidik jari. Saya lagi mengurus di Dukcapil Kerinci," ucapnya.
Walaupun orang tua dan keluarga sudah dapat memastikan korban itu Ningsih, dengan melihat tanda operasi dibelakang telinga korban, namun sidik jari masih dibutuhkan. "Wajahnya masih utuh, tapi kepalanya sudah rusak," ujarnya.
Dia menyebutkan, jenazah korban akan dimakamkan di Pelompek. "Walaupun asli Siulak Deras, tapi sudah menjadi warga Pelompek," ujarnya.
Inwandri, paman korban yang juga Kades Siulak Deras Mudik saat dihubungi mengatakan, saat ini orangtua korban sudah berada di Medan mengurus jenazah korban.
Informasi terakhir yang diperolehnya saat ini orangtua korban sedang menunggu sidik jari korban, karena wajah korban sudah tidak bisa dikenali lagi.
"Orangtua korban sudah dua hari di Medan, sekarang masih menunggu sidik jari," ujarnya.
Jika sidik jari sudah didapatkan dan cocok dengan anak korban, maka jenazah korban langsung dibawa ke Kerinci.
"Di Bandara Padang sudah ada keluarga yang menunggu dan di Pelompek keluarga juga sudah siap-siap," ucapnya.
Rencananya kata Inwandri, korban akan dimakamkan di Pelompek. "Korban asli Siulak Deras, tapi tinggal di Pelompek. Mereka buka toko kain dan obat di Pasar Pelompek," ujarnya. (*/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalimat Terakhir si Mahasiswi, Detik-detik Dihempas Banjir Air Terjun Dua Warna
Redaktur : Tim Redaksi