Mahasiswi Ditemukan Tewas, Ada yang Janggal

Jumat, 31 Juli 2020 – 14:04 WIB
Salah satu adegan petugas melakukan olah TKP kasus penemuan jenazah perempuan gantung diri. Foto: ANTARA/Dhimas B.P

jpnn.com, MATARAM - Kematian mahasiswi Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat, berinisial LNS (23) yang ditemukan dengan kondisi gantung diri menyisakan tanda tanya.

Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Mataram menemukan kejanggalan.

BACA JUGA: Sadis, Pasutri Dibantai Rekan Bisnis, Istri Hamil 8 Bulan, Mayatnya Diseret-seret Pelaku

Penasihat Hukum keluarga LNS, Yan Mangandar mengatakan, adanya kejanggalan ditemukan berdasarkan hasil gelar barang bukti bersama timnya dan keluarga korban.

"Jadi bukan saja (luka memar) di leher, tetapi juga ada ditemukan di bagian lain badannya. Seperti di ketiak kiri dan kanan, dada atas, dan bagian perut ditemukan luka memar dan luka lecet," kata Yan Mangandar di Mataram, Kamis (30/7).

BACA JUGA: Penangkapan Djoko Tjandra Bukti Keseriusan Polri

Selain menemukan kejanggalan tersebut, pihak keluarga almarhumah juga menepis kabar bahwa mahasiswi yang baru diterima lulus di Magister Fakultas Hukum Unram ini bunuh diri karena hamil di Luar nikah.

Hal itu diyakinkan Yan Mangandar berdasarkan keterangan keluarganya yang mengatakan bahwa LNS sebelum dikabarkan lima hari menghilang dari rumah, baru saja selesai melakukan pendakian ke gunung.

BACA JUGA: Akok Mencuri CD Emak-emak Cuma Buat Begituan Anunya, Langsung Naik

"Tidak masuk akal kalau orang sedang hamil bisa naik gunung," ujarnya.

Bahkan orang tua korban juga mengetahui kalau LNS pernah menyuruh keponakannya membelikan pembalut.

"Kalau orang hamil, tidak mungkin kan membeli pembalut," ucap Yan.

Selain itu, pihaknya juga melihat dari karakter korban yang pendiam dan mandiri karena LNS dikatakan hidup dari keluarga berada, anak dari seorang purnawirawan Polri berpangkat melati dua.

"Korban juga dikenal sebagai orang yang pintar dan berprestasi. Sehari sebelum ditemukan meninggal, LNS sudah diterima lulus di Magister Fakultas Hukum Unram. Jadi kami rasa, sekecewa apa pun dia, tidak mungkin mengambil jalur bunuh diri," katanya.

Karena itu, Yan Mangandar menepis kesan negatif yang muncul dari kasus ini. LNS diyakini bukan tewas karena frustasi dengan kehamilannya yang juga diiringi kabar pacarnya, Rio akan meninggalkan dia untuk melanjutkan S2 di Yogyakarta, Jawa Tengah.

"Jadi kesannya itu harus diluruskan. Kami mewakili pihak keluarga membantah bahwa LNS meninggal dalam kondisi hamil. Dugaan kami, korban ini dibunuh," ucapnya.

Dari temuan ini, Yan Mangandar juga mendorong aparat kepolisian untuk segera melakukan autopsi jenazahnya agar penyebab kematiannya dapat terungkap dengan jelas.

"Supaya tidak memunculkan isu negatif terhadap korban, autopsi harus segera dilakukan. Kalau semakin lama, akan semakin sulit ditemukan (fakta)," kata Yan.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Bhayangkara Mataram terkait permintaan keluarga korban untuk dilakukan autopsi jenazah.

Bahkan nantinya dalam proses autopsi, kata dia, akan ada perbantuan juga dari dokter Rumah Sakit Unram. "Jadi kami tinggal menunggu jadwal saja," kata Kadek.

Terkait dugaan adanya kekerasan tersebut, Kadek menegaskan bahwa hal itu perlu didalami lagi dan dikuatkan berdasarkan alat bukti.

Masyarakat jagat maya di wilayah Kota Mataram pada akhir pekan lalu, dihebohkan dengan temuan jenazah perempuan gantung diri.

Penemuan itu terungkap pada Sabtu sore (25/7), sekitar pukul 16.30 Wita, di salah satu rumah yang ada di Perumahan Royal Mataram, kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram.

Perempuan yang belakangan diketahui beridentitas seorang mahasiswi berinisial LNS ditemukan dalam keadaan mengenaskan, yakni tergantung seutas tali jemuran di dalam rumah. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler