Mahasiswi Hilang, Keluarga Merasa Diteror

Jumat, 21 Februari 2014 – 09:07 WIB

jpnn.com - CIAMIS – Mahasiswi Bina Sarana Informatika (BSI) Jakarta Nopi Widiawati (22) belum juga ditemukan. Opi --sapaan sayang keluarga kepada Nopi Widiawati-- menghilang sudah 16 hari. Malah, pihak kini keluarga merasa mendapat teror dari nomor hape yang tidak dikenal.

Darim (53) ayah Opi menjelaskan Opi belum diketahui keberadaannya. Darim belum melaporkan masalah ini kepada kepolisian, meski mulai lelah mencari anaknya.

BACA JUGA: Lagi Nyimeng, Lima Warga Disergap Polisi

Untuk sementara, Darim menyerahkan pencarian Opi kepada saudara-saudaranya yang berada di Bandung. “Saya berharap anak saya ditemukan dengan selamat,” papar dia ketika dihubungi Radar Tasikmalaya (Grup JPNN), kemarin.

Darim tidak mengerti penyebab anaknya menghilang, apakah ada yang menculik atau bersama pacarnya. Sepengetahuan Darim, pacar anaknya ganti-ganti. Opi juga kurang terbuka kepada teman-temannya. “Saya pesan bila memang Opi ada masalah, pulang lah selesaikan baik-baik dengan keluarga,” paparnya.

BACA JUGA: Disuruh Buang Sampah, Napi Kabur

Darim mengaku hari Kamis (13/2) sekitar pukul 15.00 menerima SMS (pesan singkat) dari nomor hape yang tidak dikenal. “Ini keluarga Nopi Widiawati.” Lantas dijawab,  “Iya, ada apa?” Pemegang nomor itu kembali mengirim SMS, “Jangan hubungi ke nomer ini lagi.”

Isi pesan singkat itu membuat Darim penasaran. Ketika ditelepon, sambungannya dimatikan terus. Di SMS tidak membalas lagi. “Aneh juga kenapa dia SMS duluan, padahal sebelumnya juga saya tidak tahu nomor dia,” ungkap Darim.

BACA JUGA: Dua Cewek Pemandu Lagu Jual Sabu

“Saya semakin bingung ada yang meneror seperti itu. Makanya, saya serahkan nomor itu kepada adik Nopi untuk di-SMS,”  papar dia.

Anisa (20),  adik kandung Nopi Widiawati, mengatakan dirinya mencoba berkenalan dengan pemegang nomor hape itu. Hari Kamis (13/2) --sejak sore sampai pukul 22.00-- Anisa ngobrol bersama si pemegang nomor itu. Si empunya nomor ngajak ketemuan di Kota Banjar. Dia mengaku orang Padaherang Kabupaten Ciamis.

Pukul 00.00, dirinya mendapat SMS dengan kata-kata, “Minta tolong siapa pun kamu, aku mohon sama kamu jangan mau diajak ketemuan sama orang ini. Aku mohon tolong aku di Perum Cipularang Blok B.” Anisa pun penasaran dengan SMS itu. “Apa benar kakak saya yang SMS dan disekap?” papar dia.

Pagi hari Anisa mengirim SMS kepada pemegang nomor hape tersebut. Anisa pura-pura tidak tahu bahwa ada SMS yang minta tolong. Seperti biasa, isi SMS-nya hanya kenalan dan diajak ketemuan, cerita pekerjaan dan sebagainya. Anisa SMS-an dengannya sampai hari Minggu (16/2).

Namun, sekarang SMS Anisa tidak pernah dibalas. Di telepon tidak pernah diangkat. “Saya heran ada apa? Padahal nomor hapenya aktif. Jadi penasaran, apa benar memang kakak diculik atau tidak,” beber dia.

Anisa bersama keluarga akan mencari Opi sesuai isi SMS; Perum Cipularang Blok B. Dia berharap kakaknya bisa ditemukan dengan selamat. “Saya berharap kakak bisa pulang ke rumah kumpul dengan keluarga,” kata dia.

Opi hilang sejak Minggu malam (4/2). Waktu itu Opi dalam perjalanan pulang dari Jakarta ke Dusun Cilangkap RT 03/12 Desa Sukasari Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Dia menumpang angkutan umum.

Opi sempat mengirim pesan singkat kepada keluarganya. Opi mengabarkan dirinya sudah sampai di Cileunyi, Bandung. Sejak saat itu hingga sekarang Opi belum diketahui keberadaannya. (isr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berbaju Loreng Pukul Polisi, Rusak Rumah Warga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler