jpnn.com, SEMARANG - Mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Jawa Tengah (Jateng) Wildan Rochmawati, 22, yang tewas setelah terlibat kecelakaan maut ternyata tinggal menunggu wisuda.
Peristiwa itu terjadi di Jalan HR Hadiyanto, tepatnya dekat Gereja Isa Almasih Deliksari, Tanjakan Trangkil, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada Minggu (7/7) sekitar pukul 10.30 WIB.
BACA JUGA: Tanggapan Kepala BLUD Trans Semarang Soal Kecelakaan Maut yang Menewaskan Mahasiswi Unnes
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Unnes Rachmat Petuguran menyatakan korban adalah mahasiswi di Program studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip).
"Yang bersangkutan adalah mahasiswa Ilmu Sejarah angkatan 2020. Sudah selesai melaksanakan studi pada Mei 2024 kemarin," katanya, dikonfirmasi JPNN.com.
BACA JUGA: Mahasiswi Unnes Tewas Dalam Kecelakaan Maut di Tanjakan Trangkil Semarang
Korban merupakan mahasiswi Unnes asal Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau. Kini, jenazahnya berada di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Kota Semarang.
"Tadi, Dekan Fisip Arif Purnomo sudah ke RS Kariadi untuk bertemu dengan pihak keluarga yang di Semarang," katanya.
BACA JUGA: Kronologi Kecelakaan Maut Pajero di Tol Semarang-Batang, 4 Korban Tewas Asal Blitar
Terpisah, Kasubnit 2 Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang Ipda Agus Trihandoko menyebut korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Bermula, korban dari arah Unnes melaju ke bawah menuju Kota Semarang. Sesampainya di lokasi, diduga korban mendahului kendaraan di depannya.
Nahas, belum sampai korban menyalip, dari arah berlawanan melaju mobil Feeder hingga insiden tabrakan itu tak terhindarkan.
"Diduga kemungkinan mendahului kendaraan lain atau seperti apa masih dalam pendalaman, yang jelas masuk ke jalur Trans Semarang," ujarnya.
Akibat peristiwa itu, korban dinyatakan meninggal dunia akibat mengalami luka parah di bagian kepala.
Sementara itu, Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Trans Semarang Haris Setyo Yunanto mengucapkan turut berdukacita atas insiden itu.
"Iya, kami turut berbela sungkawa. Untuk prosesnya masih dalam pemeriksaan kepolisian," kata Haris kepada JPNN.com lewat sambungan telepon.
Versinya, korban menabrak bagian belakang Mitsubishi Pajero yang melaju searah di depannya, lalu oleng di jalur berlawanan.
"Armada kami posisi sedang naik dari arah berlawanan. Info yang kami terima pengendara masuk ke kolong armada," katanya.
Haris menyebut insiden ini murni kecelakaan. Pihaknya menyatakan akan mengawal kasus kecelakaan ini hingga tuntas.
"Kami akan sampaikan ke seluruh pengemudi untuk berhati-hati agar ke depan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Saat kejadian, korban mengendarai sepeda motor Honda BeAt kombinasi biru putih bernomor polisi H-5526-BEE.
Sementara pengendara mobil Trans Semarang berpelat nomor H-7083-OG adalah Ibnu Sutowo (50) warga Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.(mcr5/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma