jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengingatkan aparat yang bertugas mengamankan demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022, tidak berlaku represif.
"Tidak boleh ada kekerasan, tidak membawa peluru tajam, juga jangan sampai terpancing oleh provokasi," kata Mahfud dalam keterangan pers yang disiarkan YouTube akun Kemenko Polhukam, Sabtu (9/4).
BACA JUGA: Mahfud MD Minta Aparat Tak Membawa Peluru Tajam Saat Mengamankan Demo Mahasiswa
Di sisi lain, mantan Menhan RI itu berharap mahasiswa bisa mematuhi aturan ketika mengikuti demonstrasi.
Toh, pemerintah menghargai unjuk rasa mahasiswa sebagai bagian dari demokrasi.
BACA JUGA: Mahfud Memimpin Rakor Terbatas, Ada Jenderal Andika hingga Budi Gunawan, Apa yang Dibahas?Â
"Dalam menyampaikan aspirasi supaya dilakukan dengan tertib, tidak anarkis, dan tidak melanggar hukum," kata Mahfud.
Massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejumlah kampus berencana menggelar aksi demonstrasi besar-besaran yang dipusatkan di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/4).
BACA JUGA: Jenderal Andika Jamin TNI Tidak Represif Bantu Polri Menjaga Demonstrasi Mahasiswa
Ada lima tuntutan yang dibawa mahasiswa dalam aksi pada Senin besok.
Pertama, mahasiswa mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) tegas menolak wacana menunda Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Mahasiswa mendesak dan menuntut Presiden Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN).
Selanjutnya, mahasiswa menuntut Presiden Jokowi bekerja maksimal menstabilkan harga bahan pokok.
Mahasiswa juga mendesak Presiden Jokowi mengusut tuntas kasus mafia minyak goreng.
Terakhir, mahasiswa meminta Presiden Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Massa Mahasiswa Bergerak, Polisi Blokade Jalan
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan