jpnn.com, JAKARTA - Cawapres nomor urut tiga Mahfud Md meminta semua pihak tidak membawa narasi menyesatkan terhadap wacana hak angket sebagai langkah politik untuk menggertak pemerintah terkini.
Dia berkata demikian demi menanggapi pertanyaan awak media setelah eks Menhan RI itu berolahraga di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (1/3).
Mahfud menyebut parpol pendukungnya serius mewujudkan wacana hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan pemilu 2024.
Dia mengatakan wacana menggulirkan hak angket baru bisa diupayakan setelah DPR membuka sidang selanjutnya pada awal Maret 2024 ini.
BACA JUGA: Terungkap, Korea Utara Dukung Donald Trump di Pilpres AS 2024
"Jangan masyarakat disesatkan, oh, itu gertakan saja, tidak diajukan. Tidak ada sidang, diajukan ke mana? Kan, ada sidang dahulu," kata Mahfud menjawab awak media, Jumat.
Selain angket, kata dia, kubu paslon nomor urut tiga bakal menempuh upaya hukum dengan menggugat dugaan kecurangan pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
BACA JUGA: 30 Anggota DPR RI Didorong Segara Ajukan Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024
TPN Ganjar-Mahfud, lanjut eks Ketua MK itu, sudah menyiapkan bukti-bukti untuk menggugat dugaan kecurangan pemilu ke MK.
"Kalau kami sudah siap, TPN kami, tim hukum kami, (paslon, red) tiga sudah siap, sudah lengkap," kata Mahfud.
Pria kelahiran Jawa Timur itu meminta publik tidak mengira kubu paslon nomor urut tiga diam saja dan tidak bergerak terhadap dugaan kecurangan pemilu.
"Jadi, jangan dibilang, kok, diam saja, enggak diam, memang menunggu putusan resmi KPU. Keputusannya siapa yang angkanya terbanyak, baru sesudah itu, tiga hari sesudah itu baru sidang," ungkap Mahfud. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Survei Pilpres AS: Joe Biden Vs Donald Trump, Siapa Unggul?
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan