Mahfud MD Mundur dari Kabinet, Airlangga Sebut Potensi Diikuti Menteri Lainnya

Jumat, 02 Februari 2024 – 11:18 WIB
Mahfud MD. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman menilai langkah Mahfud MD mundur dari jabatan Menko Polhukam RI sebagai bentuk kesadaran etika, yang tidak bisa menerima corak pemerintahan saat ini.

Airlangga mencontohkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menuai kontroversi sehingga Gibran Rakabuming Raka melenggang maju sebagai cawapres.

BACA JUGA: Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di GBK, 134 Ribu Sukarelawan Bakal Hadir

Airlangga melihat putusan MK tersebut mengandung unsur intervensi kekuasaan. Hal tersebut menunjukkan kekuasaan pemerintahan saat ini yang sudah tidak berpegang pada etika republik, yakni prinsip pembatasan kekuasaan.

“Ketika hukum telah diletakkan di bawah kekuasaan, Prof Mahfud yang merupakan professor tata negara dan memiliki kesadaran etika yang tinggi, hendak menunjukkan sikap penolakannya terhadap corak pemerintahan seperti itu,” kata Aorlangga saat dihubungi, Kamis (1/2).

BACA JUGA: Mahfud Mundur Karena Mengedepankan Etika

Airlangga juga mengungkapkan Mahfud MD ingin menunjukkan teladan melalui sikap yang menjunjung etika terhadap kekuasaan.

“Bahwa tidaklah etis seorang pemimpin menunjukkan keberpihakannya kepada salah satu pasangan kandidat melalui indikasi penggunaan bansos maupun aparat negara, karena akan berefek Pemilu yang illegitimate dan tidak mendapatkan kepercayaan publik, serta berpotensi menghancurkan demokrasi,” ungkap Airlangga.

BACA JUGA: Mahfud Mundur dari Menko Polhukam, Usman Hamid: Mengobati Kekeringan Etika

Selain itu, akademisi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu mengungkapkan Mahfud MD memberi contoh apa yang dilakukannya, seharusnya ditiru oleh para elite lainnya.

“Berkompetisi secara fair dan tidak menggantungkan diri pada fasilitas negara,” tegasnya.

Mahfud MD, lanjut Airlangga, hendak menunjukkan posisi dirinya yang menolak kecenderungan hipokrisi atau kemunafikan dari kekuasaan yang tampil dalam kabinet saat ini.

“Hal ini menunjukkan bahwa dirinya berpisah dengan tendensi tersebut, serta akan bertarung dalam Pilpres dalam posisi yang all out berhadap-hadapan dengan paslon yang cenderung didukung oleh negara yakni pasangan 02,” kata Airlangga.

Airlangga memprediksi sikap Mahfud itu pada akhirnya akan menjadi sebuah gelombang gerakan di kabinet. Dia menduga langkah Mahfud akan diikuti oleh para menteri kabinet lainnya yang tidak tahan dengan kondisi pemerintahan yang tak menghargai etika.

“Sepertinya langkah ini akan juga diikuti oleh para menteri yang selama ini memendam kegusaran yang sama dengan situasi di istana seperti Prof Mahfud,” pungkasnya. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mundur dari Menko Polhukam karena Etika, Mahfud Ogah Bahas Menteri Jadi Capres


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler