jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengomentari bantuan dari anak mendiang pengusaha Akidi Tio sebesar Rp 2 triliun melalui Polda Sumsel.
Komentar itu disampaikan Mahfud menanggapi pandangan eks Menkumham Hamid Awaluddin soal sumbangan Rp 2 Triliun dari keluarga Akidi Tio untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Anak Akidi Tio Bikin Heboh soal Bantuan Rp 2 Triliun, Bang Reza: Kenapa Kaget?
"Ini perspektif dari Hamid Awaluddin tentang sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tunggu realisasinya dengan rasional," tulis Mahfud melalui unggahan di akun @mohhamfudmd di Twitter, Senin (2/8), sebelum anak Akidi Tio ditangkap.
Dalam unggahan itu, Mahfud MD juga mengaku pernah menulis ada orang-orang yang meminta difasilitasi untuk menggali harta karun yang akan disumbangkan ke negara. Tetapi, itu tidak bisa divalidasi.
BACA JUGA: Ini yang Terjadi Sebelum Anak Akidi Tio Digiring ke Mapolda Sumsel, Oalah
Selain itu, dia juga mengaku pernah ditertawai pejabat Bank Indonesia lantaran bertanya soal uang pecahan USD 1000.
Menurut Mahfud, semasa menjadi Menteri Pertahanan (Menhan), dia pernah menerima pengakuan dari seseorang yang memiliki sekoper uang dolar Amerika yang nilai per lembarnya USD 1000.
BACA JUGA: Gus Yaqut Ucapkan Selamat Hari Raya kepada Umat Bahai, Chandra Singgung Penistaan Agama
Alumnus Universitas Gadjah Mada itu lantas menanyakan pengakuan orang tersebut kepada pejabat di BI.
"Ketika saya tanya ke BI, diketawai karena USA hanya mencetak lembaran uang paling tinggi 100 dollar," tulis Mahfud.
Diketahui, anak Akidi Tio bernama Heriyanti dijemput polisi atas dugaan berbohong soal bantuan Rp 2 triliun yang diserahkan secara simbolis kepada Kapolda Sumsel. Wanita itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka, Senin (2/8). (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan