Mahfud MD Singgung Bayangan Menakutkan Soal 3,2 Juta Orang Terpapar Corona, Ternyata...

Selasa, 15 Desember 2020 – 02:37 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. Foto/Ilustrasi : Ricardo/JPNN

jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan sejauh ini belum laporan daerah yang melaksanakan Pilkada 2020 menjadi klaster Covid-19.

"Alhamdulillah belum ada kasus bahwa kerumunan pilkada itu menjadi klaster baru," kata Mahfud MD saat konferensi pers seusai acara Refleksi dan Proyeksi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020, di Yogyakarta, Senin (14/12).

BACA JUGA: Mahfud MD: Kalau Habib Rizieq Punya Agenda Revolusi Akhlak, Jalan Saja

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu pun mengakui sebelumnya banyak pihak yang mendorong agar Pilkada 2020 ditunda karena berpotensi menjadi klaster penularan virus Corona.

Bahkan, kata Mahfud, ada yang menghitung dengan menggunakan pemodelan matematis di kampus yang menyebut akan ada 3,2 juta orang terpapar Covid-19 jika pilkada tetap dilaksanakan.

BACA JUGA: Hanya Ada 1 Kebenaran yang Disepakati FPI dan Polisi

"Ternyata sampai hari ini, bayangan yang menakutkan 3,2 juta orang itu, per hari ini, per hari ini, yang terinfeksi di seluruh Indonesia, yang mencakup ada pilkada atau tidak sebanyak 617.830 orang," tutur menteri asal Pamekasan, Madura ini.

Mahfud mengatakan, apabila perkiraan itu diproyeksi ke Januari 2021 atau sampai 15 hari lagi dengan rata-rata yang saat ini sekitar 5.000 orang per hari, jumlahnya pun tidak akan sampai 3,2 juta orang.

BACA JUGA: Dari Sel Tahanan, Habib Rizieq Tolak Permintaan Polda Jawa Barat

"Kalau rata-rata sehari 7.000 saja, sekarang rata-rata sehari sudah 5.000 sekian. Itu baru kira-kira, maka jumlahnya 800.000," ucap Mahfud.

Namun demikian, pihaknya berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan peringatan mengenai potensi risiko penularan Covid-19 sebagai wujud cinta kepada bangsa dan negara.

Dengan peringatan itu, pemerintah berupaya mengatur protokol kesehatan secara ketat di setiap tahapan pilkada.

Selain itu, Mahfud bersyukur partisipasi masyarakat justru meningkat pada tahapan pemungutan suara Pilkada 2020 meski di masa pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah, dulu partisipasi Pilkada Serentak 2015 itu adalah 69 persen, 69,02 persen, dikatakan kalau ada pilkada ini akan turun menjadi 50 paling banyak 55 persen. Sekarang naik menjadi 75,83 persen," kata dia.

Data tingkat partisipasi itu menurut Mahfud, bahkan jauh lebih tinggi dari partisipasi pemilu yang tertinggi di Amerika Serikat yang mencapai 69 persen.

"Kita sekarang melampaui menjadi 75,83 persen. Hampir tujuh persen naiknya," pungkas Menko Mahfud.(antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler