jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyoroti pengakuan seorang anggota Brimob menyetor hingga Rp 650 juta ke komandannya.
Mahfud MD menilai kepolisian perlu segera menangani informasi yang beredar tersebut.
BACA JUGA: Heboh Kasus Kompol Petrus, Komentar Mahfud MD Tanpa Tedeng Aling-Aling
"Ya, biar diselidiki oleh polisi, ditindak," ujar Mahfud kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6).
Mahfud menyebut tidak mengetahui secara persis kasus pengakuan anggota Brimob bernama Bripka Andry Darma Irawan yang viral di media tersebut.
BACA JUGA: Wakapolri: Jadikan Rumah Ibadah Tempat Menebar Kesejukan dan Toleransi
"Saya tidak tahu kasusnya yang persis, kasus yang begitu banyak sekali ya yang polisi, kejaksaan, pengadilan," ujarnya.
Untuk itu, Mahfud meminta agar kepolisian segera menindak kasus tersebut sebagaimana prosedur yang ada.
BACA JUGA: Penagihan Utang Debitur BLBI Tak Akan Berhenti Meski Pemerintahan Berganti
Mahfud mengatakan akan turun tangan apabila ada yang tidak seusia dalam proses penindakan kasus tersebut.
"Kalau ada (kasus) begitu, enggak usah ditanyakan ke saya, langsung ditindak saja, kecuali kalau penindakannya macet, baru saya koordinasikan," ucapnya.
Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono pada Kamis (8/6) mengatakan sudah mendapat laporan terkait viralnya kasus pengakuan anggota Brimob Bripka Andry Darma Irawan yang menyetor uang mencapai Rp 650 juta ke komandannya, Kompol Petrus H Simamora.
"Itu sudah ditangani. Sudah di Propam, sekarang diproses nanti akan dilakukan sidang," kata Komjen Gatot didampingi Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, seusai menghadiri peresmian masjid dan pondok pesantren di Riau, Kamis.
Media sosial sebelumnya dihebohkan dengan cerita seorang personel Brimob Polda Riau yang mengaku dimutasi tanpa alasan yang jelas.
Selain itu anggota polisi yang mengaku bernama Bripka Andry Wirawan dan bertugas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau di Manggala Junction Rokan Hilir (Rohil) ini juga dimintai mencari uang oleh atasannya Kompol Petrus Hottiner.
"Saya dimutasi demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru," tulis akun andrydarmairawan07.2 memberi keterangan.
Kompol Petrus H juga telah dicopot dari jabatannya sejak Maret. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud MD Didatangi Presiden PKS, Blak-blakan Ogah jadi Pendamping Anies, Alasannya
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang